Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2012

Akhir

Gambar
Belum juga sembuh luka yang dulu. Kini kau menggores luka yang sama dengan dirinya di ruang hatiku. Mengapa jadi begini hati ini? Aku mencoba memahaminya. Aku mencoba untuk mengerti tentang apa yang kau rasa. Memang sangat menyakitkan. Bukan hanya kau yang rasa semua itu. Aku juga begitu. Tidak jauh berbeda darimu. Untuk yang kesekian kalinya aku terluka dengan keadaan ini. Untuk yang kesekian kalinya aku merasa kecewa. Untuk yang tidak terhitung lagi air mata dan luka yang membuat hatiku begitu rapuh. Tapi kau bilang ingin mengakhiri ini. Kau bilang akan mengakhiri semua yang ada. Kau tahu, kau membuatku sangat marah. Iya, aku marah. Aku marah karena kau ingin mengakhiri semua ini. Aku matah karena aku takut kau akan meninggalkan apa yang telah kita impikan. Aku marah karena aku takut kehilangan lagi. Haruskah aku juga kehilangan mimpiku yang kedua kalinya. Mimpi untuk menjadikan keadaan menjadi lebih baik. Mimpi yang membuat kita mampu bersama melangkah dalam jalan

Aku dan Tinta Biru

Gambar
Kembali aku dalam hari-hari yang indah. Mengisi setiap langkah dengan cerita indah. Menuliskan kisahku dengan sebatang pena dalam selembar kertas. Aku lukiskan bahagiaku disana. Aku goreskan sisa luka yang tidak mampu lagi aku rasakan. Dalam selembar kertas yang menyimpan begitu banyak cerita. Dalam selembar kertas tempat aku bercerita. Sampai kapan aku harus dengan semua ini? Ada diantara tumpikan kertas yang penuh dengan makna. Sampai kapan aku berada diantara tumpukan kertas yang begitu sarat akan makna? Perjalanan ini membawaku sampai pada titik ini. Sampai aku berada dalam garis yang tak pernah aku duga sebelumnya. Ingin aku berpaling saja dari cerita-cerita ini. Ingin aku lepas saja dari kisah-kisah ini. Sudahi saja kisah ini sampai disini. Aku teringat akan sebatang coklat depan rumah yang pernah kau beri. Sungguh manis rasanya. Tapi disitulah pilihan pahit menantiku. Aku minta kau tuk menunggu jawaban dariku. Sungguh waktu itu engkau menunggu. satu hari, dua hari, tig

Masa Kecilku

Gambar
Ingin rasanya aku kembali pada masa itu. Suatu masa yang yang sangat menyenangkan dalam detik-detik kehidupan ini. Kala aku bisa tertawa riang. Saat aku bisa berlari sekencang-kencangnya. Saat itu aku tahu, tak perlu aku bersedih karena lelah. Tak perlu aku berfikir setelah ini akan terlelap dimana. YAng aku tahu, saat itu aku sangat bahagia. Bermain, berlari, tertawa dan bersenang-senang. Namun aku tahu, masa itu tidak akan terulang kembali. Masa itu kini hidup dalam kenangan. Sebuah narasi untuk aku ceritakan pada anak cucu suatu hari nanti. Suatu masa yang membuatku merasakan betapa bahagianya aku hidup di dunia ini. Kini telah ada cerita yang lain. Saat aku jalani langkah-langkahku. Bukan lagi aku berlari bebas sesuka hatiku. Bukan lagi aku bermain dan bergurau sampai aku tak sanggup lagi bermain. Bukan lagi tawa riang yang akan memecah kesunyian. Aku jalani kebahagiaaanku yang sudah berbeda dari masa-masa bermainku. Bukan lagi dengan mereka berselimutkan lumpur, Bukan pula