Rindu Rumah

Hembusan angin malam mengantarkan aku kembali dalam pelukan kampung halaman. Gelap. Gelap langit bercahayakan bintang-bintang. Selangkah aku menelusuri kampung yang telah lama aku tinggalkan. Masih bisa kuhirup udara kedamaian. krinduan ini, pada malam ini telah terobati.
Tak pernah sebelumnya terfikirkan akan secepat ini aku kembali. Menapakkan kaki yang kini beralaskan sepatu kerjaku. belum sempat aku berganti baju dinasku. Dasi hitam masih menggantung. Ransel pemberianmu masih penuh dengan kertas-kertas kerjaku. namun semua itu tiada artinya. karna kini aku telah pulang. Aku hapus rindu pada kampung halamanku.
Banyak yang telah berubah. pohon-pohon yang dulu menjadi tempat persembunyian telah hilang. pohon-pohon besar dipinggir jalan itu kini tak lagi menakutkan. Rumah itu kini juga telah berubah. Temboknya sudah bercat warna biru. Atap depan bukan lagi dari genting. Taman kecil yang dulu kini tiada lagi warna-warni bungaku. Aku hembuskan nafas. Akankah seseorang yang disana juga telah berubah?
Aku dapati dirimu terbaring diatas kursi kecil. kursi yang dulu sering kita duduk bersama. Tubuhmu yang layu berselimut kain coklat. Dalam tidurmu tak aku lihat senyuman itu. ingin aku mengusap sisa air mata yang menemani tidurmu. Seketika itu pula aku urungkan niatku. Aku tidak ingin engkau terbangun dari tidurmu.
Cintaku, siapakah yang mampu membuat engkau menangis? Sekalipun itu engkau dalam keadaan tertidur. Siapakah yang engkau tangisi?

Kuletakkan tas yang penuh dengan dokumen-dokumen itu. Aku sandarkan diriku pada kursi disampaing engkau terlelap dalam mimpimu. Sadarkah engkau, malam ini aku ada disampingmu? Aku menemani tidurmu dari dekat. engkau bisa menggapaiku malam ini. Andaikan engkau buka mata. saat kau terbangun, akulah yang ada disisimu. Bangunlah cinta. Aku ingin engkau tahu, malam ini aku ada untukmu.
Dalam remang-remang cahaya neon aku dapati sebuah gambar yang terpasang disudut ruang. dulu gambar itu tidak ada. Namun kini terlihat begitu jelas dalam benakku. Siapakah dia? yang ada bersamamu dalam bingkai indah itu. terlukis bersama senyummu yang begitu tulus. Siapakah dirinya yang ada disana. yang kini menghiasi dinding-dinding kamarmu. gamar-gambar itu kini semakin jelas olehku. Ketika aku sadari tidak ada satupun senyumku disana. ketika bukan aku yang ada bersamamu. Cinta....
Hari-hari yang engkau lalui juga telah berubah. Aku sadari bukan diriku yang ada disampingmu. Bukan aku yang setiap hari bisa engkau lihat. Bukan aku yang setiap hari tersenyum padamu. Dengarlah cinta...
Kembali aku pandangi wajahmu yang sering aku rindukan. Cantiknya engkau saat tersenyum. meski malam ini berhiaskan tetesan air mata. Tapi aku yakin masih ada celah bahagia dalam hidupmu. Aku yakin engkau masih bisa tersenyum bersamanya.  Malam ini cukup bagiku tuk melepas rindu pada rumah dan kampung halamanku. Tak ada oleh-oleh untukmu selain jemari ini mengusap pipi yang berlinang air mata. Menghapus kesedihanmu, meski engkau tetap dalam lelapmu. Kelak bila aku pulang lagi. Aku ingin engkau tau. Malam ini telah aku cukupkan sampai disini bersamamu. Semoga esok engkau terbangun dengan senyuman indah.
I Love You...

----0----
11 April 2012
Ary_Pelangi
Rumah Kampung Halaman

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Paket Cinta // Suami Istri Lyfe

Menghilang di Batas Rasa

Menikah Denganmu // Suami Istri Lyfe