Postingan

Menampilkan postingan dengan label ary pelangi

Ruang Bercerita Griya Amaryllis

Gambar
  “Menulis saja, sekalipun tidak menyembuhkan luka, setidaknya dapat mengurangi rasa sakit yang kau rasa.” Rasanya sudah lama sekali tidak mengisi ruang blog ini dengan catatan. Terakhir 2021, itu sudah cukup lama untuk menyimpan banyak cerita. Blog yang awalnya berjudul “Cerita Cinta Bersama Sahabat” kini aku renovasi menjadi “Griya Amaryllis”. Semu aitu bukan tanpa alasan, justru karena banyak cerita sehingga aku putuskan untuk menata ruang blog ini. Meski baru sekadar warna latar dan mengubah papan nama, semoga ini menjadi awal untuk cerita-cerita selanjutnya. Setidaknya masih bersama pemilik yang sama, Ary Pelangi, nama pena dari Umi Satiti.             Ruang ini kembali dibangun untuk mewujudkan cita-cita memiliki sebuah kedai kopi yang nyaman untuk berbagi cerita. Sebuah tempat yang nyaman untuk menuturkan kisah-kisah kehidupan. Ruang yang tidak akan tersapu badai meski jalan hidup seringkali mengacak-acak semangat. Teman-teman pembaca juga bisa menjadi bagian dari “Griya Ama

Paket Komplitnya Kamu

Gambar
    Kamu adalah paket komplit yang menemani perjalanan ini begitu lama. Kamu adalah paket komplit yang tak bisa diurai untuk dipilih mana yang aku suka lantas aku singgkirkan bagian yang tidak kuinginkan. Kamu adalah paket komplit yang tidak pernah bisa ditawar. Malam ini hujan deras menjelang waktu tidur. Inginku menarik selimut saja menutup hari dengan doa-doa untuk hari esok. Seperti biasa, aku tuntaskan dulu pesan-pesan di ponsel agar tidak menjadi tanggungan hari berikutnya. Sayangnya, pesan atas namamu muncul dalam sebuah label percakapan, entah mempercakapkan apa, aku tidak begitu mengerti. Aku mengenalmu saat rintik hujan, dalam sebuah perjalanan dan mengisahkan riak-riak air langit yang jatuh di atap. Aku mengenalmu dalam senja yang tidak pernah sempurna kemerah-merahannya. Dalam jauhnya langkah yang menelusuri trotoar, di sanalah aku memahami dirimu yang lain. Sisi hidup yang tidak aku inginkan ada padamu. Sosok keras kepalanya kamu dan dinginnya sifatmu. Ingin sekali aku

Jangan Makan Cinta (Bagian Dua)

Gambar
Ary Pelangi, - Pagi yang membuatku enggan beranjak terbangun lagi setelah kewajiban pagi tertunaikan. Hari libur memang, hingga tidak perlu beraktifitas untuk cepat-cepat sampai di ruang kerja. Sederet agenda full hari sabtu telah tertata dengan janji-janji yang telah lama disepakati. Nyatanya aku harus beranjak juga menuju kota Bengawan untuk menuntaskan janji-janji temu yang telah disepakati. Undangan pernikahan seorang teman membuat tema berbeda dipagi yang tidak lagi sejuk. Antara menghadiri undangan atau tidak, dilema. Teman-teman sekampus sudah jauh dengan takdir kehidupan masing-masing. Pekerjaan dan pernikahan banyak menghadirkan kisah baru. Pernikahan adalah pembicaraan yang tidak pernah habis. Begitu juga dengan gadis yang teman-temannya sudah menggandeng suami dan anak ke acara kondangan. Pasangan adalah topik emas untuk ditabuh menjadi inti percakapan.

Lupa // Radar Cinta

Gambar
… Kau tak datang Puisiku hilang diterpa hujan Tidak ada janji memang Tapi tidakkah kau lihat pertanda-pertanda itu Atau mungkin engkau telah lupa perihal hari yang kita punya … (Lupa_ Ary Pelangi dalam buku Radar Cinta) Buku Radar Cinta

Tentang Hatiku Disisi Hatimu yang Beku

Gambar
Belajar memahami sisi hatimu yang beku. Mencoba mengerti jalan hidup yang kau pilih. Kuingin tahu kemana arah kakimu berjalan. Hingga kupahami dimana harus kuletakkan hati. Kepadamu atau harus kembali kubawa mebembus awan.