Postingan

Menampilkan postingan dengan label pendidikan

6 Jurus Renang Ala SLB Rahmawati Kholid

Gambar
“Belajar dengan bahagia adalah hak setiap anak. Sementara kewajiban orang tua dan guru adalah memenuhi hak setiap anak untuk bahagia.” (Umi Satiti) SLB RAHMAWATI KHOLID adakan outing class dengan tema “Renang Happy Ala SLB Rahmawati Kholid.” Jum’at, 20 Juli 2018, di kolam renang Tirta Guwo Indah yang berlokasi di Kecamatan Kerjo, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia.             Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Bapak Rizky selaku guru olah raga dari SLB Rahmawati Kholid. Masih sangat muda namun kemampuan dan ketekunan beliau sangat patut diacungi jempol yang banyak.             Siswa SLB berenang? Sangat mungkin dan mungkin sekali. Tidak perlu khawatir bagaimana caranya dan bagaimana cara mengajarkannya. Cukup mudah, kenalkan anak-anak dengan air dan kedalaman. Lantas nikmati saja bersama.             Berenang berarti menggerakkan badan baik itu mengapung maupun menyelam didalam air dengan menggunakan kaki, tangan dan anggota badan lainnya.    

Suamiku Mantan Narapidana

Gambar
Ketika datang kepadamu wahai perempuan. Ketika datang kepadamu seorang laki-laki memintamu menjadi istrinya. Seorang laki-laki dengan rambut ikal sebahu. Dia seorang mantan narapidana. Sedang kau adalah seorang perempuan dengan pekerjaan mapan pada sekolah ternama di suatu kota. Semua orang tahu bagaimana perjuanganmu menuntut ilmu di universitas. Lalu apa jawabanmu? Bersediakah engkau menjadi istrinya?? Ini tentang cerita hidup Kak Kasma. Ketika pendidikan, adat dan agama berada dalam satu rangkaian jalan hidup yang tidak terpisahkan. Sedang pernikahan adalah ibadah seumur hidup, penyempurna separuh agama. *Aku sama denganmu. Kalau saja Bapakku memberikan tawaran itu padaku mungkin aku akan memutar otak jutaan kali memikirkannya.* Bolehkah aku bertanya kepadamu, apa yang kau cari dari sebuah pernikahan? Suami seperti apa yang kelak akan mendampingi hidupmu? Kisah apa yang nantinya akan kau tuturkan apa anak cucu?

Nostalgia UTN PPG SM-3T

Gambar
Perjalanan ini akan selesai sebagaimana aku memberi tanda titik untuk cerita-ceritaku. Tanda titik yang bukan untuk selesai. Hanya sebuah tanda untuk mengakhiri sebuah paragraf. Lantas membuka lembaran baru untuk cerita yang lain. Malam ini seperti kembali pada akhir tahun lalu. Sebuah kamar yang di pintunya tertulis 4B8. Sepetak ruang di lantai empat yang penuh dengan drama kehidupan rantau. Jum’at 16 Desember 2017.   Subuh yang terasa begitu menyesakkan. Seorang kawan membangunkanku, mengatakan pengumuman UTN telah keluar. Belum benar-benar aku tersadar dari lelapnya malam, namun jari-jari seakan lincah memainkan layar handphone mencari lembar pengumuman. Terang saja hari kemarin aku sudah mendapat info hanya ada satu orang yang lolos untuk jurusanku. Kala itu kami hanya 22 orang di negeri ini dan kebetulan merapat di Ibu Kota. Satu nama itu adalah temanku kuliah S1 di Kota Bengawan. Yuups dia menjadi satu-satunya yang lulus untuk jurusan kami untuk UTN utama. Tida

Semakin Percaya Diri dengan Mengikuti FLS2N ABK

Gambar
FLS2N, Surabaya -     Menumbuhkan rasa percaya diri bagi anak berkebutuhan khusus  (ABK) sangat penting untuk terus dilakukan.  Melalui ajang Festival & Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) ABK ini merupakan salah satu cara untuk menumbuhkan rasa percaya diri mereka. Hal tersebut benar-benar dirasakan oleh Ahmad Nasihun salah satu kontingen dari Provinsi Aceh. Menurutnya dengan mengikuti kegiatan kompetisi seperti ini rasa percaya dirinya sebagai tunadaksa terus tumbuh.

Belajar Berserah (Menuju UTN Ulang 2 PPG SM-3T)

Gambar
“Perjalanan kita tidak mudah untuk didefinisikan meski telah berulang kali memutar otak, memilih kata yang tepat. Nyatanya aku selalu belajar dari kebersamaan kita. Perjalanan yang hampir satu tahun. PPG SM-3T PLB UNJ.” (Karanganyar, 30 Desember 2016)             Malam sudah larut hanya saja tangan-tangan ini masih sibuk dengan rangkaian tugas yang belum juga selesai. Bukan tugas kuliah seperti yang biasa dikerjakan diasrama. Saat itu aku sengaja pulang kerumah menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan. Kepulangan yang sudah aku rencanakan berbulan-bulan lamanya. Jari-jari tanganku lincah membalas pesan-pesan yang tampak dalam layar handphone. Beberapa teman yang lama tidak bertemu, setdaknya aku hanya mengabarkan kepulangan dan mungkin bisa meluangkan waktu untuk berjumpa, membagi ilmu yang rasanya terlalu rumit aku pelajari di ibu kota. Agh, mungkin saja mereka mampu mencairkannya, setidaknya membantu membahasakan hingga aku mengerti. Aku masih berdiskusi lewat akun yang

Pendidikan Untuk Semua

Anak-anak.. Mereka sangat berharga dalam kehidupan ini. Penerus peradaban yang akan membawa pada kejayaan. Bukan hanya kota-kota tempat mereka belajar. bukan hanya gedung-gedung sekolah, seragam juga sepatu. Tetapi aku pernah menyapa pendidikan dalam rimba. Mereka yang masih terabai. Bersama sukseskan pendidikan Indonesia Ary Pelangi