Postingan

Menampilkan postingan dengan label Buku

Paket Cinta // Suami Istri Lyfe

Gambar
  #kmoindonesia #SuamiIstriLyfee Kamu jangan hanya melihatku hari ini. Foto bareng teman, makan bareng, ngumpul komunitas, sharing bisnis, sharing literasi, dan segala gambar holiday yang terpasang di medsos itu sengaja aku publikasikan untuk mengenang perjalanan. Hanya saja orang-orang bilang semua itu tebar pesona. Bahasa milenialnya, pencitraan. Wislah , terserah apa kamu bilang. Intinya ya itu. Ngumpul, cekrek, terus upload. Sebar flayer, sharing, cekrek, terus upload. Upload, upload, upload, terima transferan, terus upload.

Menikah Denganmu // Suami Istri Lyfe

Gambar
  #kmoindonnesia #SuamiIstriLyfee   “Pernikahan adalah perjalanan panjang. Jalannya kadang menanjak, berbatu, bahkan kadang harus mindahin batu super besar di tengah jalan biar bisa lewat terus.”   Setelah membaca quote ini di salah satu baner promosi buku Suami Istri Lyfe, aku semakin yakin bahwa bersamamu adalah perjalanan panjang yang harus dipersiapkan secara benar dan lengkap. Persiapan terbaik hingga nanti saat perjalanan tidak ada kata habis bekal dan hilang arah tujuan.   Untuk orang-orang yang gemar berpetualang menelusuri lorong-lorong kehidupan seperti kita, perjalanan panjang memang sudah sering kita lakukan. Hanya saja, pernikahan ini bukan perjalanan biasa yang bisa kita lewati dengan coba-coba. Bukan perjalanan yang main-main, tapi aku berharap bisa bermain denganmu dan anak-anak kita kelas. Pernikahan bukan hubungan yang bercanda, tetapi bersamamu aku harap dapat setiap waktu bercanda meski itu hanya kisah-kisah sederhana tentang harimu, hariku, dan hari ana

Memantaskan Diri //Suami Istri Lyfee

Gambar
  #kmoindonesia    #SuamiIstriLyfee   Ingin aku berlari ke hutan, mencari tempat pengasingan, dan merenungkan keadaan. Bukannya aku lelah berada pada jalan pencarian, hanya saja banyak takdir kehidupan yang harus dinarasikan ulang. Semua ini tentang aku dan kamu yang orang bilang calon imam. Sudah pantaskah kita untuk saling berpegangan tangan mengarungi bahtera peradaban?   Diri ini tidak menghindar. Bukan pula mencari-cari alasan, mengulur waktu pertemuan demi menyenangkan diri semata. Aku hanya terlanjur mengerti bahwa setelah ganjil menjadi genap akan banyak irisan dan singgungan yang tidak mudah dideskripsikan. Sebagai perempuan, aku berusaha memberikan yang terbaik untuk kamu dan peradaban.

Paket Komplitnya Kamu

Gambar
    Kamu adalah paket komplit yang menemani perjalanan ini begitu lama. Kamu adalah paket komplit yang tak bisa diurai untuk dipilih mana yang aku suka lantas aku singgkirkan bagian yang tidak kuinginkan. Kamu adalah paket komplit yang tidak pernah bisa ditawar. Malam ini hujan deras menjelang waktu tidur. Inginku menarik selimut saja menutup hari dengan doa-doa untuk hari esok. Seperti biasa, aku tuntaskan dulu pesan-pesan di ponsel agar tidak menjadi tanggungan hari berikutnya. Sayangnya, pesan atas namamu muncul dalam sebuah label percakapan, entah mempercakapkan apa, aku tidak begitu mengerti. Aku mengenalmu saat rintik hujan, dalam sebuah perjalanan dan mengisahkan riak-riak air langit yang jatuh di atap. Aku mengenalmu dalam senja yang tidak pernah sempurna kemerah-merahannya. Dalam jauhnya langkah yang menelusuri trotoar, di sanalah aku memahami dirimu yang lain. Sisi hidup yang tidak aku inginkan ada padamu. Sosok keras kepalanya kamu dan dinginnya sifatmu. Ingin sekali aku

Lupa // Radar Cinta

Gambar
… Kau tak datang Puisiku hilang diterpa hujan Tidak ada janji memang Tapi tidakkah kau lihat pertanda-pertanda itu Atau mungkin engkau telah lupa perihal hari yang kita punya … (Lupa_ Ary Pelangi dalam buku Radar Cinta) Buku Radar Cinta

Kebangkitan Novel Indiva

Gambar
Cinta Suci Adinda dan Tahun Kebangkitan Novel Indiva Keberadaan Penerbit Indiva sebenarnya tidak bisa dilepaskan dengan novel. Di awal berdirinya, Indiva telah menggebrak dunia perbukuan dengan berbagai novel yang khas, seperti De Winst (Afifah Afra), Livor Mortis (Deasylawati P), Rose (Sinta Yudisia) dan Jasmine (Riawani Elyta). Namun, beberapa tahun terakhir ini, Indiva mulai agak jarang menerbitkan novel. Ternyata, hal ini cukup dikeluhkan oleh pembaca. Beberapa pembaca setia Indiva mengaku rindu dengan hadirnya novel-novel inspiratif Indiva. “Kok Indiva jarang cetak novel baru, novelnya masih itu-itu saja,” keluh mereka. Menanggapi keluhan tersebut, CEO Penerbit Indiva, Afifah Afra, kemudian merespon dengan menjadikan tahun 2018 sebagai “Tahun Kebangkitan Novel Indiva.” Di awal tahun, dua novel baru pun terbit, yaitu Cinta Suci Adinda (Afifah Afra) dan Sabda Luka (Gegge Mappangewa. Saat ini, di dapur Indiva sedang digodok novel-novel lainnya. Pada artikel ini, a

Suamiku Mantan Narapidana

Gambar
Ketika datang kepadamu wahai perempuan. Ketika datang kepadamu seorang laki-laki memintamu menjadi istrinya. Seorang laki-laki dengan rambut ikal sebahu. Dia seorang mantan narapidana. Sedang kau adalah seorang perempuan dengan pekerjaan mapan pada sekolah ternama di suatu kota. Semua orang tahu bagaimana perjuanganmu menuntut ilmu di universitas. Lalu apa jawabanmu? Bersediakah engkau menjadi istrinya?? Ini tentang cerita hidup Kak Kasma. Ketika pendidikan, adat dan agama berada dalam satu rangkaian jalan hidup yang tidak terpisahkan. Sedang pernikahan adalah ibadah seumur hidup, penyempurna separuh agama. *Aku sama denganmu. Kalau saja Bapakku memberikan tawaran itu padaku mungkin aku akan memutar otak jutaan kali memikirkannya.* Bolehkah aku bertanya kepadamu, apa yang kau cari dari sebuah pernikahan? Suami seperti apa yang kelak akan mendampingi hidupmu? Kisah apa yang nantinya akan kau tuturkan apa anak cucu?

Nostalgia UTN PPG SM-3T

Gambar
Perjalanan ini akan selesai sebagaimana aku memberi tanda titik untuk cerita-ceritaku. Tanda titik yang bukan untuk selesai. Hanya sebuah tanda untuk mengakhiri sebuah paragraf. Lantas membuka lembaran baru untuk cerita yang lain. Malam ini seperti kembali pada akhir tahun lalu. Sebuah kamar yang di pintunya tertulis 4B8. Sepetak ruang di lantai empat yang penuh dengan drama kehidupan rantau. Jum’at 16 Desember 2017.   Subuh yang terasa begitu menyesakkan. Seorang kawan membangunkanku, mengatakan pengumuman UTN telah keluar. Belum benar-benar aku tersadar dari lelapnya malam, namun jari-jari seakan lincah memainkan layar handphone mencari lembar pengumuman. Terang saja hari kemarin aku sudah mendapat info hanya ada satu orang yang lolos untuk jurusanku. Kala itu kami hanya 22 orang di negeri ini dan kebetulan merapat di Ibu Kota. Satu nama itu adalah temanku kuliah S1 di Kota Bengawan. Yuups dia menjadi satu-satunya yang lulus untuk jurusan kami untuk UTN utama. Tida