Postingan

Menampilkan postingan dengan label kisah cinta

Doa dalam Pencarian Makna

  Doa dalam Pencarian Makna Oleh: Ary Pelangi   Malam ini kembali sunyi. Kau hadir membawa kerinduan yang teramat sangat. Berulang kali aku memandang ponsel dan berharap ada pesan darimu. Sesekali aku membuka galeri dan memandang foto yang pernah kau kirim. Sungguh, aku tak pernah menyangka bahwa rasa kehilangan bisa begitu menusuk, mengiris pelan-pelan hingga meninggalkan luka yang tak kasat mata. Ketika semua harapan yang dulu aku rajut tentangmu tiba-tiba hancur berantakan tanpa ada tanda. Tanpa ada pesan perpisahan, aku tersadar bahwa hidup ini penuh dengan ketidakpastian.   Aku, hanya seorang gadis yang mencoba mencari ketenangan dalam doa, merasakan keheningan yang aneh saat kamu tiba-tiba hilang rutinitasku. Seperti ditelan bumi, menghilang tanpa jejak. Tanpa kata-kata penutup, tanpa alasan yang jelas. Rasanya seperti ditinggalkan dalam gelap, meraba-raba tanpa tahu harus kemana. Haruskah aku mencari tahu, sementara kau memilih tanpa kabar?   Ber...

Rahasia Perjalanan Cinta

  Rahasia Perjalanan Cinta Oleh: Ary Pelangi   Cinta, kadang aku terbangun di malam hari, termenung menatap langit-langit kamar. Aku memikirkan perjalanan hidup ini. Seperti sebuah rahasia, kebersamaanku dengan kamu terungkap perlahan. Kebersamaan bersama dirimu memang penuh dengan liku dan kejutan yang tak terduga. Aku dan kamu bagaikan dua pejalan kaki yang berusaha menemukan tujuan. Berusaha menemukan jalan pulang, tetapi setiap langkah membawaku pada penemuan baru denganmu. Berjumpa pada makna yang lebih dalam tentang hidupmu dan hidupku.   Dulu, aku pikir mengenalmu itu sederhana. Aku pikir kamu adalah tentang tawa dan senyuman, tentang berbagi waktu dan kebahagiaan. Ternyata tidak sesederhana yang aku pikir. Perjalanan mengajarkanku bahwa kamu bukan sekadar perjalanan sosial, tapi sebuah perjalanan spiritual. Sebuah pencarian makna yang lebih dari sekadar perasaan sesaat. Aku belajar dari setiap luka, dari setiap tangis yang tercurah, bahwa bersamamu adala...

Stasiun Kereta

 Stasiun Kereta Oleh: Ary Pelangi Kereta melaju perlahan, menyusuri rel yang seolah tiada ujung. Setiap detak roda yang bergulir, seperti alunan simfoni yang mengoyak perasaan, mencipta keraguan. Di luar jendela, pemandangan berganti dengan cepat; pepohonan hijau, sawah-sawah, dan desa-desa kecil yang dilalui tanpa henti. Namun, di dalam hati, waktu seakan berjalan lambat, memberikan ruang untuk mengenang pertemuan.  Mengapa begitu sulit bagiku untuk memahami dirimu? Kadang kau datang membawa banyak cerita lantas tiba-tiba menghilang tanpa berita. Seperti kereta ini, perjalanannya selalu selalu membawa cetita yang tak pernah serupa. Aku sering bertanya-tanya, apakah aku sedang menuju ke arah yang benar atau tersesat di tengah jalan yang penuh belukar? Di kursi kereta, aku duduk sendiri, membiarkan pikiranku melayang. Setiap tarikan nafas membawa ingatan-ingatan akan petcakapan yang pernah ramah lantas hampir musnah. Namun, sekarang, semuanya terasa seperti mimpi yang mulai mem...

Aku Kira Kita Setara

Gambar
  Aku Kira Kita Setara Oleh: Ary Pelangi   Mataku kembali menyapu kata-kata yang tertulis dalam buku agenda. Siapa sangka aku yang tidak menyukai olah raga kini harus menjadikannya agenda rutin demi alasan kesehatan. Aku berusaha menemukan diriku yang dulu, tapi tak bisa. Berat badan terus bertambah, tapi tidak diiringi dengan penambahan tinggi badan. Ukuran baju dinas juga tak lagi sama. Bisa terbayangkan bukan? Singkat cerita aku kehilangan diriku. Sebenarnya itu bukan satu-satunya alasan kenapa aku lebih sering mengelilingi alun-alun kota hingga belasan putaran. Aku tidak hanya kehilangan diriku, tapi aku juga kehilangan kamu. Kini, aku tahu, mempertahankanmu tidak semudah itu. Tidak cukup hanya dengan mencari kabarmu dan mengirim pesan-pesan random untuk menganggu waktumu. Saat kita kembali akrab, aku piker kita setara, rupanya hanya sementara. Mengulik banyak kisah tentangmu, aku pikir kita akan sepadan dalam segala-galanya, tapi ternyata hanya menjadikanku sema...

Kamu dan Aku Punya Rencana

Gambar
  Kamu dan Aku Punya Rencana Oleh: Ary Pelangi               Kamu pernah berencana, tapi gagal. Banyak tempat indah yang ingin sekali kamu kunjungi. Kamu juga pernah ingin mengunjungi tempat-tempat indah yang ada di negeri ini. Menyaksikan keindahan alam yang tak biasa dipandang. Katamu, mencari ketenangan sembari menghibur diri juga harus diupayakan. Berkelana sembari mensyukuri anugerah Sang Pencipta juga tak boleh dilupakan, begitu pesanmu.             Aku juga pernah punya wacana, meski hingga kini ada yang belum terwujud. Aku suka suara air yang menentramkan, entah itu sungai atau laut. Bahkan suara air hujan pun aku menyukainya. Banyak tempat yang ingin aku kunjungi, tapi tempat-tempat itu tidak murah. Hanya jalan yang diguyur hujan, itulah yang bisa kunikmati dengan gratis.             Kamu dan ak...

Jendela Kamar dan Secangkir Kopi

Gambar
Jendela Kamar dan Secangkir Kopi Oleh: Ary Pelangi             Sepulang kerja hanya ingin merebah di atas kasur tanpa layar ponsel. Berharap dapat mengistirahatkan raga dan jiwa yang selalu saja payah dengan cerita-cerita kehidupan. Diri ini tak ingin mendengar kabar apapun lagi perihal pekerjaan dan berita-berita viral di social media. Tidak ingin pula melihat tayangan-tayang komedi yang biasa menciptakan tawa. Hanya ingin merebah dan hilang segala payah. Hanya saja harapan itu masih sekadar harapan dari hari ke hari yang belum juga terwujud.              Kenyataannya sesampainya di kontrakan harus segera mengguyurkan air ke seluruh badan agar terbebas dari keringat. Membersihkan wajah dari make-up yang bercampur debu-debu jalanan. Menggantungkan baju yang telah direndam deterjen, lantas menyiapkan nasi beserta teman-temannya untuk mengisis perut yang butuh asupan nu...

Paket Komplitnya Kamu

Gambar
    Kamu adalah paket komplit yang menemani perjalanan ini begitu lama. Kamu adalah paket komplit yang tak bisa diurai untuk dipilih mana yang aku suka lantas aku singgkirkan bagian yang tidak kuinginkan. Kamu adalah paket komplit yang tidak pernah bisa ditawar. Malam ini hujan deras menjelang waktu tidur. Inginku menarik selimut saja menutup hari dengan doa-doa untuk hari esok. Seperti biasa, aku tuntaskan dulu pesan-pesan di ponsel agar tidak menjadi tanggungan hari berikutnya. Sayangnya, pesan atas namamu muncul dalam sebuah label percakapan, entah mempercakapkan apa, aku tidak begitu mengerti. Aku mengenalmu saat rintik hujan, dalam sebuah perjalanan dan mengisahkan riak-riak air langit yang jatuh di atap. Aku mengenalmu dalam senja yang tidak pernah sempurna kemerah-merahannya. Dalam jauhnya langkah yang menelusuri trotoar, di sanalah aku memahami dirimu yang lain. Sisi hidup yang tidak aku inginkan ada padamu. Sosok keras kepalanya kamu dan dinginnya sifatmu. Ingin s...

Jangan Makan Cinta (Bagian Dua)

Gambar
Ary Pelangi, - Pagi yang membuatku enggan beranjak terbangun lagi setelah kewajiban pagi tertunaikan. Hari libur memang, hingga tidak perlu beraktifitas untuk cepat-cepat sampai di ruang kerja. Sederet agenda full hari sabtu telah tertata dengan janji-janji yang telah lama disepakati. Nyatanya aku harus beranjak juga menuju kota Bengawan untuk menuntaskan janji-janji temu yang telah disepakati. Undangan pernikahan seorang teman membuat tema berbeda dipagi yang tidak lagi sejuk. Antara menghadiri undangan atau tidak, dilema. Teman-teman sekampus sudah jauh dengan takdir kehidupan masing-masing. Pekerjaan dan pernikahan banyak menghadirkan kisah baru. Pernikahan adalah pembicaraan yang tidak pernah habis. Begitu juga dengan gadis yang teman-temannya sudah menggandeng suami dan anak ke acara kondangan. Pasangan adalah topik emas untuk ditabuh menjadi inti percakapan.