Pejuang-pejuang Masa Depan

Wajah-wajah yang masih lugu. Betapa manis senyumannya saat kau berjumpa dengannya. Suaranya yang masih terdengar kaku karena gugup bicara denganmu. Malu-malu tapi ingin tahu.
Bagaimanakah kau balas senyuman itu? Aku melihat engkau begitu tulus menyapanya. Langkahmu kau relakan lelah agar dia tidak payah. Senyummu, kau berikan dengan ketulusan meski aku lihat segaris lelah mengukir disisinya. Tidak aku ragukan ketulusanmu. Tidak aku ragukan lelahmu. Dan aku tidak meragukan keikhlasanmu.
Kau tidak boleh lelah. Aku katakan sekarang agar kau tahu. Engkau tidak boleh lelah. Mungkin ragamu merasa payah. Mungkin pikiranmu entah kemana. Tetapi tidaklah seberapa semua itu. Masih ada lelap dalam tidurmu yang akan membawa semua itu. dan saat kau terbangun tidak akan kau dapati setetes keringatpun yang sia-sia. Allah memberikan yang terbaik dalam lelapmu. Allah berikan lelep tuk mengganti payah dan penatmu. Bersyukurlah.
Wahai kau saudaraku, aku yakin engkau melihat mereka yang ada disana. Yang sudah engkau lirik tuk meneruskan perjuanganmu nantinya. Mereka mungkin sedikit sudah mengerti. Atau bahkan sama sekali belum mengerti. Lantas mau kau bawa kemana mereka?
Tertawa. Yach mungkin itu yang akan kau lakukan tuk menyikapi pertanyaan kecilku. Boleh. Tertawa saja. Jangan ditahan. Bahkan kita sudah sama-sama tahu mau dibawa kemana wajah-wajah yang hari ini ada dihadapan kita. Dan aku juga yakin kaupun sudah memikirkan itu.
Aku berharap mereka nanti adalah penerusmu yang handal. Mereka nanti akan menjadi pejuang yang profesional, tangguh dan berakhlak mulia. Aku berharap, kelak mereka akan akan lebih baik darimu. Sungguh aku akan kecewa bila mereka tudak bisa lebih baik darimu.
Wajah itu....
Jagalah hatinya. Kuatkanlah imannya.


 ----0---
20 juli 2012
Ary Pelangi
Kota Negeri Khayalan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Paket Cinta // Suami Istri Lyfe

Menghilang di Batas Rasa

Menikah Denganmu // Suami Istri Lyfe