Postingan

Perjalanan Ini

Gambar
Aku ingat tentang waktu yang telah berlalu Aku ingat akan senyuman manis darimu Aku ingat ketika kau genggam tanganku Aku ingat ketika kau mengakjakku melangkah bersamamu Aku ingat saat menjalani hari-hari denganmu Masih jelas ada dalam ingatanku Saat kau mengajakku berlari menyusuri jalan ini Saat kau tarik tanganku agar tak tertinggal jauh darimu

Rindu Rumah

Hembusan angin malam mengantarkan aku kembali dalam pelukan kampung halaman. Gelap. Gelap langit bercahayakan bintang-bintang. Selangkah aku menelusuri kampung yang telah lama aku tinggalkan. Masih bisa kuhirup udara kedamaian. krinduan ini, pada malam ini telah terobati. Tak pernah sebelumnya terfikirkan akan secepat ini aku kembali. Menapakkan kaki yang kini beralaskan sepatu kerjaku. belum sempat aku berganti baju dinasku. Dasi hitam masih menggantung. Ransel pemberianmu masih penuh dengan kertas-kertas kerjaku. namun semua itu tiada artinya. karna kini aku telah pulang. Aku hapus rindu pada kampung halamanku. Banyak yang telah berubah. pohon-pohon yang dulu menjadi tempat persembunyian telah hilang. pohon-pohon besar dipinggir jalan itu kini tak lagi menakutkan. Rumah itu kini juga telah berubah. Temboknya sudah bercat warna biru. Atap depan bukan lagi dari genting. Taman kecil yang dulu kini tiada lagi warna-warni bungaku. Aku hembuskan nafas. Akankah seseorang yang disana j

Engkau Cantik dengan Jilbabmu

Cinta.... Bagaimana kau lewati hari indahmu? Masihkah sama dengan hari-hari sebelumnya? Masihkah sederetan kata kertulis palam agenda harianmu? Tak adakah lagi beberapa menit saja engkau menulis lagi untukku? Tentang aku? Mungkinkah sudah terlalu lama engkau menantikan cerita ini. Sebenarnya aku sudah sejak lama menulisnya. Maaf baru saat ini aku kirimkan untukmu cinta. Semoga engkau baik-baik saja.. *** Cintaku… Ingin rasanya kini aku bertemu denganmu. Memastikan sendiri keadaanmu dengan kedua mataku. Agar aku percaya, engkau baik-baik saja. Ingin rasanya aku pulang kerumah. Menepis baying-bayang yang kini sering menghiasi lamunanku. Mungkinkah sudah terlalu lama aku pergi? Mungkinkah telah terlalu lama aku jauh darimu. Hari ini aku kirimkan cerita untukmu. Tentang teman-temanku yang ada disini. Semga saja ini bisa menjadi cerita yang akan bermakna dalam hidupmu. Tetang teman-teman perempuanku yang begitu luar biasa. Kau tahu kenapa? Karena mereka memberikan pelajaran b

Dulu Kita Pernah Berjanji

Gambar
kita disuatu masa Satu tahun sudah janji yang dulu sempat terucap. Dari ketulusan hati di ruang redup bersama kita mengucap janji. Mengapa dulu kita berjanji? Tuluskah janji yang pernah terucap itu? Sejak hari itu hidup kita berubah. Bagaimana aku bahagia dengan janji itu. Aku dan dirimu  bersama mengukir cerita baru. Menggoreskan pena untuk melukis sejarah kehidupan. Kita melangkah bersama. Kita pun pernah berjanji akan saling menjaga. Apapun yang terjadi dan dalam keadaan apaun akan kita lewati. Ingatkah hari-hari saat kita tertawa bersama?             Segala terasa indah. Hari-hari kita lewati. Engkau ada dalam hari-hariku. Begitu pula aku yang mengisi hari-harimu. Saling melengkapi satu sama lain. Itulah kita dalam cerita hidup ini.             Dalam kesepian, engkau hadir meramaikan. Dalam kegelapan engkau datang membawa cahaya. Dalam pelukanmu aku bersandar saat tak mampu lagi ragaku berdiri. Dalam dekapan kasih sayangmu aku tegar melewati hari-hari yang menggunc

Sudah Saatnya Untuk Kita

Gambar
Kulihat kini, engkau semakin tumbuh dewasa Aku tahu bukan saatnya lagi engkau dan aku duduk dalam pangkuan Bermanja dalam pelukan ibunda tercinta Berlindung dalam dekapan ayahanda Ataupun terus bergandengan tangan bersama kakak tersayang Sudah saatnya aku dan engkau Kini melangkah lebih jauh Lepas dari dekapan juga pelukan Melangkah menggapai asa yang pernah kita damba Mewujudkan mimpi-mimpi yang pernah kita rajut bersama Tunjukkan kita mampu menggapainya Ibunda akan melepas pelukannya Ayah tak kan lagi mendekap ragamu yang rapuh Tak akan ada lagi jemari kakakmu menggenggam jari-jarimu Ingat nasihat Ibunda.... Untuk kita tetap saling menjaga Menyayangi dan juga melindungi Jangan sampai ada lagi pertengkaran Jangan ada lagi keributan Jangan ada lagi kebohongan Dengarkan apa kata ayahanda Jalan kita tidaklah mudah Juga tidak tahu berapa kali tanjakan juga turunan Tikungan yang sewaktu-waktu menghadang Jangan menyerah pada huja

Sadarilah Cinta....

Dengarlah cintaku.... Meski aku tak ada disampingmu Menggenggam tanganmu saat kau melangkah Ataupun menatap wajahmu saat engkau pulang Akupun tidak setiap hari mampu tersenyum Juga melukmu saat saat engkau sendiri Bukan ragaku yang akan selalu bersamamu Bukan ragaku yang akan selalu kau lihat Bukan ragaku yang akan selalu menemanimu Tetapi cinta... Bukan berarti aku tidak peduli padamu Bukan berarti aku tidak menyayangimu Bukan pula karena aku tidak mencintaimu Bukan juga karena aku ingin mengabaikanmu Aku percaya cinta Kakimu sudah terlalu lincah untuk melangkah Tanganmu sudah terlalu kuat untuk menggenggam Seiring kedewasaanmu bertambah Sadarilah cinta... Saatnya telah tiba untukmu Buktikanlah....!!! Buktikan kau bisa!!! Tunjukkan cinta!!! Kau Bisa!!! ----0---- 22 Maret 2012 Ary Pelangi Kota Negeri Khayalan

Gadis Penjaga

Gambar
Suara debur ombk terdengar begitu jelas. Betapa dahsyat kekuatannya. Wajar saja bila mampu mengikis kokohnya tebing yang menjulang di tepi pantai. Namun begitu tetap saja memikat hati manusia untuk bermain dan bercanda dengannya. Tetap ramah menyapa kehidupan.             Belum puas rasanya menikamati keindahan alam yang satu ini. Namun senja sebentar lagi. Tubuh ini juga sudah lengket oleh air laut. Meski panas tak lagi membakar raga. Dan kegembiaraan dalam canda tak bisa lebih lama lagi. Sudah saatnya melepaskan mimpi untuk terdiam  lebih lama lagi.             Wenny, gadis ceria dengn segala kepolosannya. Keceriaan tampak menghiasi wajahnya. Mungkin hari ini dia gembira. Bukan mungkin lagi, tapi pasti dia gembira. Hari ini pantai begitu ramai dan ramah padanya.             Dunia ini memang ramah. Sasa berdiri di samping Wenny. Dengan senyuman yang tidak kalah ramahnya. Bercakap-cakap sesaat lalu kembali diam. Sasa mencari-cari sesuatu dari dalam dompetnya. Tak berapa la