Postingan

Hapus Aku Dari Hidupmu

Gambar
Aku hapus nama-nama yang telah sekian lama menghiasi phone book. Secepat perasaan ini menggerogoti hati yang tidak bisa menahan lagi. Tanpa ada banyak pertimbangan lagi. Secepat itulah aku tekan tombol “yes” tanda input dihapus. Tanpa berselang waktu lama sudah aku dapati handpone ku disudut kamar. Aku biarkan puing-puing berserakan. Sebelum kembali aku satukan dan mencoba menyalakannya lagi. Ingin aku menghapus bayang-bayangnya yang telah mengisi hari-hariku. Aku sungguh ingin menghapusnya. Meninggalkan jejaknya dalam langkahku. Ingin sekali aku menghapusnya dari bayangan imajiku. Aku telah bosan dengan wajah yang membuatku bersedih dan terluka. Aku sadari meski harus aku menggores luka baru. Telah aku relakan hidupku untuk membuat langkahku yang baru. Telah aku relakan diriku untuk memendam kisah yang telah lalu. Bukankah telah ada waktu yang begitu indah? Bukankah telah ada pelangi yang memberi warna? Bukankah telah ada cerita cinta yang begitu dramatis? Namun men

Sayang, Aku Tulus Menyayangimu

Gambar
Sayang, aku ingin benar-benar mengenalmu. Sungguh dari hatiku. Bukan hanya sekedar aku ingin mengenal wajah dan namamu. Bukan sekedar aku ingin memenuhi inbox handphone yang kau punya. Bukan hanya aku memanggilmu "Sayang" dan bukan sekedar menyapa dan tersenyum saja. Aku ingin mengenal dirimuu. Kau, Sayangku yang aku dambakan. Sayangku harapan masa depan. Siapa lagi yang bisa aku harapkan untuk berada disisiku bila bukan dirimu? Siapa lagi yang akan menemani aku bila bukan engkau? Dan siapa yang membuat aku bertahan sampai hari ini bila bukan engkau, Sayang? Sandaran untuk aku berbagi cerita yang tidak mungkin aku akhiri disini. Agh.... Harus bagaimana aku mengerti dirimu? Harus bagaimana agar bisa memahamimu? Dengan apa aku bisa membawa nafasku agar engkau mengerti? Sayangku, sungguh iingin aku lewati hari-hari bersamamu dengan cinta. Menjadikan hari-hari ini menjadi lebih bermakna. Aku dan kau akan merajut kisah yang tak akan terlupakan. Aku dan kau menggapai asa

Pejuang-pejuang Masa Depan

Wajah-wajah yang masih lugu. Betapa manis senyumannya saat kau berjumpa dengannya. Suaranya yang masih terdengar kaku karena gugup bicara denganmu. Malu-malu tapi ingin tahu. Bagaimanakah kau balas senyuman itu? Aku melihat engkau begitu tulus menyapanya. Langkahmu kau relakan lelah agar dia tidak payah. Senyummu, kau berikan dengan ketulusan meski aku lihat segaris lelah mengukir disisinya. Tidak aku ragukan ketulusanmu. Tidak aku ragukan lelahmu. Dan aku tidak meragukan keikhlasanmu. Kau tidak boleh lelah. Aku katakan sekarang agar kau tahu. Engkau tidak boleh lelah. Mungkin ragamu merasa payah. Mungkin pikiranmu entah kemana. Tetapi tidaklah seberapa semua itu. Masih ada lelap dalam tidurmu yang akan membawa semua itu. dan saat kau terbangun tidak akan kau dapati setetes keringatpun yang sia-sia. Allah memberikan yang terbaik dalam lelapmu. Allah berikan lelep tuk mengganti payah dan penatmu. Bersyukurlah. Wahai kau saudaraku, aku yakin engkau melihat mereka yang ada disana. Yan

LOMBA CERITA HARI ANAK NASIONAL 2012

Gambar
DL: 31 Agustus 2012 Tema: "Aku Melawan Korupsi" *15 Tulisan Nominator Dibukukan Cetak Nasional Tujuan: Akhir-akhir ini sangat menyentak kesadaran kita mengenai fenomena maraknya terungkap kasus korupsi yang melibatkan elit-elit politik, dan lebih mirisnya yang terjerat hukum gara-gara korupsi itu adalah para pemimpin yang seharusnya mereka adalah panutan bagi bangsa ini. Hal ini sangat terkait dengan minimnya pendidikan "bahaya korupsi" dan dampaknya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara di bangku sekolah. Sekarang ini sudah ada pendekatan "melawan" korupsi yang dikenalkan pada anak-anak sekolah dasar dan menengah pertama. Untuk menunjang program pemerintah mengenai pendidikan antikorupsi sejak dini, kami merasa terpanggil untuk membuat lomba cerita anak yang bertemakan tentang korupsi, bagaimana anak-anak dengan kepolosan dan kejujuran mereka bisa menjadi "alarm" dan pencegahan untuk menghindari tindakan korupsi sekecil ap

Akhir

Gambar
Belum juga sembuh luka yang dulu. Kini kau menggores luka yang sama dengan dirinya di ruang hatiku. Mengapa jadi begini hati ini? Aku mencoba memahaminya. Aku mencoba untuk mengerti tentang apa yang kau rasa. Memang sangat menyakitkan. Bukan hanya kau yang rasa semua itu. Aku juga begitu. Tidak jauh berbeda darimu. Untuk yang kesekian kalinya aku terluka dengan keadaan ini. Untuk yang kesekian kalinya aku merasa kecewa. Untuk yang tidak terhitung lagi air mata dan luka yang membuat hatiku begitu rapuh. Tapi kau bilang ingin mengakhiri ini. Kau bilang akan mengakhiri semua yang ada. Kau tahu, kau membuatku sangat marah. Iya, aku marah. Aku marah karena kau ingin mengakhiri semua ini. Aku matah karena aku takut kau akan meninggalkan apa yang telah kita impikan. Aku marah karena aku takut kehilangan lagi. Haruskah aku juga kehilangan mimpiku yang kedua kalinya. Mimpi untuk menjadikan keadaan menjadi lebih baik. Mimpi yang membuat kita mampu bersama melangkah dalam jalan

Aku dan Tinta Biru

Gambar
Kembali aku dalam hari-hari yang indah. Mengisi setiap langkah dengan cerita indah. Menuliskan kisahku dengan sebatang pena dalam selembar kertas. Aku lukiskan bahagiaku disana. Aku goreskan sisa luka yang tidak mampu lagi aku rasakan. Dalam selembar kertas yang menyimpan begitu banyak cerita. Dalam selembar kertas tempat aku bercerita. Sampai kapan aku harus dengan semua ini? Ada diantara tumpikan kertas yang penuh dengan makna. Sampai kapan aku berada diantara tumpukan kertas yang begitu sarat akan makna? Perjalanan ini membawaku sampai pada titik ini. Sampai aku berada dalam garis yang tak pernah aku duga sebelumnya. Ingin aku berpaling saja dari cerita-cerita ini. Ingin aku lepas saja dari kisah-kisah ini. Sudahi saja kisah ini sampai disini. Aku teringat akan sebatang coklat depan rumah yang pernah kau beri. Sungguh manis rasanya. Tapi disitulah pilihan pahit menantiku. Aku minta kau tuk menunggu jawaban dariku. Sungguh waktu itu engkau menunggu. satu hari, dua hari, tig

Masa Kecilku

Gambar
Ingin rasanya aku kembali pada masa itu. Suatu masa yang yang sangat menyenangkan dalam detik-detik kehidupan ini. Kala aku bisa tertawa riang. Saat aku bisa berlari sekencang-kencangnya. Saat itu aku tahu, tak perlu aku bersedih karena lelah. Tak perlu aku berfikir setelah ini akan terlelap dimana. YAng aku tahu, saat itu aku sangat bahagia. Bermain, berlari, tertawa dan bersenang-senang. Namun aku tahu, masa itu tidak akan terulang kembali. Masa itu kini hidup dalam kenangan. Sebuah narasi untuk aku ceritakan pada anak cucu suatu hari nanti. Suatu masa yang membuatku merasakan betapa bahagianya aku hidup di dunia ini. Kini telah ada cerita yang lain. Saat aku jalani langkah-langkahku. Bukan lagi aku berlari bebas sesuka hatiku. Bukan lagi aku bermain dan bergurau sampai aku tak sanggup lagi bermain. Bukan lagi tawa riang yang akan memecah kesunyian. Aku jalani kebahagiaaanku yang sudah berbeda dari masa-masa bermainku. Bukan lagi dengan mereka berselimutkan lumpur, Bukan pula