Hapus Aku Dari Hidupmu
Tanpa berselang waktu lama sudah aku dapati handponeku disudut kamar. Aku biarkan puing-puing berserakan.
Sebelum kembali aku satukan dan mencoba menyalakannya lagi.
Ingin aku menghapus bayang-bayangnya yang telah mengisi hari-hariku. Aku
sungguh ingin menghapusnya. Meninggalkan jejaknya dalam langkahku. Ingin sekali
aku menghapusnya dari bayangan imajiku. Aku telah bosan dengan wajah yang
membuatku bersedih dan terluka. Aku sadari meski harus aku menggores luka baru.
Telah aku relakan hidupku untuk membuat langkahku yang baru. Telah aku relakan
diriku untuk memendam kisah yang telah lalu.
Bukankah telah ada waktu yang begitu indah? Bukankah telah ada pelangi
yang memberi warna? Bukankah telah ada cerita cinta yang begitu dramatis? Namun
mengapa harus dengan mudahnya aku hapus dirimu dari hidupku? Mengapa?
“Aku sudah bisa
melangkah dengan kakiku. Aku sudah bisa berlari.” Begitu dengan mudah kau katakan.
“Ya. Kau punya dua kaki.” Jawabku.
“Aku pergi menjalani hidupku sendiri.” Begitu
mudah kau ucapakan kata itu. “Aku pergi menjalani hidupku sendiri.”
“Lihat aku.” Meski aku mencoba menahanmu namun kau
tetap pergi.
“Aku bisa melangkah dan berlari. Kau tidak bisa menahanku disini. Aku akan
pergi menjalani hidupku sendiri. Kau tetaplah tinggal disini. Jalani hidupmu. Jangan
lagi hubungi aku.”
“Bagaimana jika aku menghilang dari peredaran
ini?” Tanyaku padamu.
“Aku akan bahagia.” Begitu jawabmu dengan
senyuman.yang tak aku mengerti.
“Pergilah. Jalani hidupmu sesukamu. Jadikan indah
hidupmu dan duniamu.”
Mulai
hari ini biarkan aku melangkah tanpamu. Akan aku jalani hidupku meski tidak ada
dirimu disini menemaniku. Meski tidak ada hadirmu bersamaku. Seperti yang kau
pinta akan aku tinggal dan menjalani hidupku disini. Mudah bagimu menemukanmu.
Karena aku akan tetap tinggal disini. Menghabiskan sisa waktu yang aku punya.
Aku akan tetap berada disini melewati hari-hariku ditempat yang sunyi dengan
keramaian dan kebahagiaan masa laluku denganmu.
Mudah
bagimu tuk menemukanku. Tetapi kau pergi saja dengan duniamu. Tidak perlu kau
datang lagi dan mengingatkan akan cerita yang lalu. Kau dan aku. Mungkin hanya
sampai disini terukir kenangan manis itu. Bila suatu hari tidak kau dapati diri
ada disini, tempat yang kini kau tinggalkan. Saat itulah aku telah pergi. Aku
pergi mengingkari sisa waktu yang aku punya. Namun aku tidak ingin. Aku akan
hilang bersama habisnya waktu yang aku punya.
Sudah
hapus saja aku dari hidupmu! Jalani hidupmu sesukamu. Lakukan apa yang kau
inginkan. Karena aku tahu tidak mungkin lagi kita ada disini bersama. Karena
tidak mungkin lagi disini aku dan kau.
Kita
sudahi pertengkaran ini sampai disini.
Kini aku tahu pelangiku tak lagi berwarna
Pelangiku
tak lagi memberi warna indah
Satu
warna telah hilang bersama warna lainnya
Tidak
tergantikan warna-warni itu
Tidak
ada lagi pelangi memberi warna dunia
Kini hanya sinar-sinar tanpa warna
Kini hanya tetes-tetes sisa hujan
Hanya aroma hujan tanpa warna
22 Mei 2012
Ary Pelangi
Kota Negeri Khayalan
Komentar