Postingan

Kenangan

Gambar
Bukan jarak yang membuat aku berhenti memikirkanmu. Sama sekali bukan. Aku sudah pergi jauh ke ujung barat Indonesia. Terbang dengan burung besi melintasi lautan. Lantas menempuh perjalanan semalam untuk menjacapi tempat jauh yang jauh dari keramaian kota. Daerah terpencil. Sudah sejauh itu aku pergi tetapi tidak cukup untuk menghapus cerita tentangmu. Bukan gunung yang tinggi yang akan membuatku lupa akan dirimu. Aku bersembunyi dibalik Seribu Bukit. Memendamkan diriku setahun disana. Tetapi itu tidak cukup untuk melepaskan bayangan tentang dirimu. Bukan hujan yang menghalangi kita untuk saling bertemu. Hujan justru mendekatkanku dengan semua kenangan yang pernah aku lalui bersamamu. Membuka tirai kenangan yang tertutup hingga semua masa lalu menjadi jelas. Sejauh apapun aku pergi. Sejauh apapun kaki ini melangkah pada akhirnya aku tahu, lari bukanlah jawaban dari rasa sakit yang aku rasa. Mungkin rasa sakit ini sudah terlalu lama. Sudah terlalu sering aku rasakan. Hingg

Aku Sahabat “Terbaik”mu

Gambar
Tulisan yang engkau janjikan. Benar kau telah menepati janjimu untuk pertemuan kita kemarin. Sebuah kisah yang engkau tunjukkan pada semua orang bahwa akulah sahabat terbaikmu. Terima kasih.             Aku baru saja turun dari bus. Duduk diemperan toko pinggir jalan raya sambil meneguk air puih dari botol. Belum lama dan aku mencoba mengirim pesan untuk sahabat yang setahun hidup seatap denganku di Gayo Lues. Hari itu aku memang telah berjanji berkunjung kerumahnya. Mengabarkan padanya di tempat yang telah dia janjikan akan menjemputku. Yogyakarta, aku membaca kisahmu di kota yang selalu meninggalkan kenangan saat aku menapak disana. Jari-jari tanganku lincah menyentuh layar handphone lantas mengetikkan beberapa huruf hingga tertulis nama kerenmu. Benar saja catatan terbarumu yang pertama aku baca. Catatan yang berjudul “ Dia” Sahabatku . Aku membacanya dikeramaian, masih menunggu sahabatku di depan toko. Paragraf-paragraf yang sungguh romantis. Air mataku jatuh dikeramain kat

Tentang Suatu Masa "Lawu"

Lawu... Lawu... Darinya aku belajar kepercayaan Tentang arti sebuah impian Kerelaan melepas cinta demi cita Lawu... Darinya aku mengerti arti sebuah keluarga Disana ada pertengkaran dan penerimaan Tentang berjuta perbedaan Sakit yang berbuah luka dalam senyuman Kerelaan ciptakan jarak demisekeping harapan Lawu... Darinya belajar ketangguhan Kala tetes hujan menari beriring rintihan hati Kepercayaan seakan tiada arti Hanya tawa dalam lambaian tangan Sudahi cerita ini Kerelaan pergi tuk ciptakan kedamaian Lawu.. Akankah menjadi saksi perjalanan kita Saat kita rela menerima kedewasaan Saat jarak menghubungkan cita Saat waktu merangkumnya dalam kenangan Lawu... Sudahkah kau dapati citamu? Sudahkah kau temukan cintamu? Lawu... Atau kita akan kembali duduk bersama Berbicara tentang cita dan cinta Karanganyar, 26 Oktober 2015 Ary Pelangi