Griya Amaryllis

Cinta... Aku diam salah Aku bicara juga salah Aku berdiri pun tak benar Aku duduk engkau pun marah harus bagaimana aku mengerti inginmu? Cinta... Aku tidak mengerti mengapa Dalam hatimu aku tidak pernah benar Dalam sikapmu aku selalu salah mengapa? Hari ini aku benar-benar lelah mencoba memahamimu Ary_pelangi Kota Negeri khayalan 25 Juli 2011

Terispirasi dari "Bintang" Tidak tau kapan munculnya dalam langit yang teramat pekat. Yang kutau dia ada tuk meneangi kegelapan, membawa kedamaian dan memberi kehangatan. Setianya dalam waktu yang tidak terdefinisikan. Menemani meski yang memandang terlelap. saat membuka mata, baru kusadari dia tlah tiada. Pagi menyisakan kenangan yang penuh cinta. Karanganyar, 17 Juli 2011 Umi Satiti

Aku beri yang terbaik yang bisa aku berikan dalam hidupku. Aku korbankan sebagian waktuku untuk bersamamu. Dalam hari-hariku selalu ku sempatkan waktu tuk menyapamu. Melangkah seiring denganmu. Aku selalu berusaha membuatmu tersenyum. sungguh aku ingin engkau terus tersenyum... Cinta, mengapa seperti ini? Masih tak cukupkah apa yang ku beri? Sampai engkau harus meminta dan terus meminta. Engkau terus meminta padahal aku telah sakit karenamu. Apakah ini yang engkau inginkan cinta? Engkau pernah bilang "Cinta akan meminta segalanya." Apakah itu yang kau inginkan sekarang? Meminta sampai aku tak sanggup memberi. Aku hanya akan bertahan sampai aku mampu untuk terus bertahan. Sampai aku mampu untuk memberikan yang terbaik bafimu. Semampuku cinta, akan kuberi apa yang kau pinta. Tapi ingat cinta. Tak akan ku beri dari yang melebihi apa yang jadi keyakinanku. Hari ini, engkau undang aku. Disuatu tempat yang aku tak tau. Kau ingin bicara tentang cinta. Kau bilang i

Biarkan cinta ini berjalan sebagaimana mestinya. Biarkan sayang ini mengalir sampai muara. Izinkan aku tetap mencintaimu meski harus kuhadapi semua semua bujuk rayu.

Warna-warni kisahmu memberi warna dalam kisah hidupku Andaikan kita bisa memadukan satu sama lain kisah-kisah berwarna kita Andaikan ampu kupahami semua warna kisahmmu Andaikan sama warna-warni likuan kisah ini dengan kisahmu Mungkin kubisa ciptakan warna indah dalam kehidupan ini Warna-warni kisahmu dalam goresan pena warnaku Indah terlukis dalam warna hari ini yang yang penuh warna karna ada warnamu Sungguh andaikan selamanya warnamu bisa mewarnai langkahku Berilah warna terindah dalam hidupku Karena sudah terlanjur kau hadir memberi warna berbeda dalam hidup ini Aku tak tau seperti apa jadinya warna duniaku tanpa ada warnamu yang memberi warna indah I Love You... ---0--- Ary_Pelangi Kota Negeri Khayalan 23 Juni 2011

Cinta, sudah aku baca surat darimu. Sungguh sebuah surat yang amat manis. Kata-kata terangkai indahnya dalam selembar kertasa berwarna pink. So sweet banget cinta. Berlahan aku membukanya dan membaca kata demi kata. Sungguh sangat indah kata-kata itu untukku.  Cinta, aku tau engkau sangat sayang padaku. Mungkin lebih dari menyayangimu. Mengapa cinta? Kau masih saja memberi perhatian yang sebegitu besar padaku. Padahal cintaku untukmu terbagi untuk yang lain. Aku masih belum mampu mencintaimu seperti dulu akku mencintainya. Meski kini engkau yang ada disisiku. Tapi aku tetap tak bisa cinta. Karena engkau mungkin bukan yang pertama. Percayalah, aku akan menjadi yang terbaik. Seperti yang engkau katakan dalam suratmu itu. Aku akan berusaha semampuku. Aku akan berjuang sampai aku bisa. Dengan bimbinganmu aku yakin bisa melakukannya. Aku yakin itu. Terimakasih cinta untuk segalanya. Dalam canda tawa kita. Dalam hari-hari kita. Semua terukir kenangan yang sangat indah untukku.

H arusnya engkau mengerti akan diri ini yang juga menangis setiap kali mendengarmu harus merasa terluka. Sungguh tidak sedikitpun ada niatan untuk melukaimu, menyakitinu, dan membuatmu kecewa. Tlah banyak yang terjadi. Sudah terlalu lama kita saling mengenal tapi kenapa tak juga kau mengerti. Aku hanya ingin tak ada luka. Aku lelah bila terus terluka. Tapi lebih sakit lagi bila harus menggores luka dihatimu. Aku sering menahan air mata, karena aku tidak mau melihatmu harus bersedih. Aku selalu sembunyikan ait mataku darimu karena aku ingin dirimu terus tersenyum, Tapi mengapa kau tak juga mengerti?