Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2017

Diam “Untuk Jalanan”

Gambar
“Mbak kangen jalanan ga?” Agh, adik. Bahkan aku jarang sekali menampakkan diriku dijalanan seperti dirimu. Hanya sesekali saja, dan tidak sering. Bahkan aku tidak ingin bila sampai tertangkap kamera. Kau tahu kenapa? Suatu hari hari nanti kau juga akan tahu, seperti mereka yang dengan mudahnya memahami pertanyaanmu. Dan seiring hari berlalu bahkan aku tidak disisi kalian meyiapkan perbekalanan untuk berada dijalanan. Apa kau kira aku sudah berubah? Kau kira aku tidak lagi peduli? Bahkan sekalipun aku jelaskan semua itu mungkin tidak akan berarti. Bukahkah aku tidak harus menjelaskan tentang siapa diriku. Bahkan dengan bebas kau bisa menilai bagaimana diriku dengan caramu sendiri atau dengan cara orang-orang yang ada disekitarmu.

Letter

Gambar
Teruntuk engkau yang masih aku sebut dalam doa. Semoga setiap jejak perjalananmu masih menyenangkan. Semoga kekuatan dan kesehatan tetap menjadi nikmat yang mengisi hari-harimu. Aku tahu engkau sakit saat pertama aku mengucap doa itu. Sebuah doa yang sengaja aku tumpahkan dalam senja. Aku tahu beberapa hari engkau terbaring di kontrakan milik temanku, kota Solo. Cukup aku tahu semua itu menjadi penegur akan doa-doaku. Sedikit pun tidak pernah ada niatan untuk memutus tali diantara kita. Bahkan kita masih tetap saling bertegur sapa, bercerita dan sedikit mengisi percakapan dengan pertengkaran kecil. Semua seakan biasa. Namun perantauanku juga doa yang aku ucap tidak lagi sama, meski masih namamu terucap namun harapku sudah tidak sama lagi. Banyak cerita berubah begitu saja, bukan karena keinginan sesaat. Hanya saja aku sudah tidak tahu lagi harus menjalaninya seperti apa. Senja itu aku memangkas banyak harapan dalam doaku. Senja itu pula aku memiliki banyak harapan untuk ke

Sebuah Kepasrahan (UTN ULANG 2 PPG SM-3T)

Gambar
Ketenangan itu tiba-tiba saja menjelma menajadi sebuah ketakutan yang hebat. Ya, kira-kira empat puluh lima menit berlalu setelah pukul 08.30. Kepercayaan diriku yang sejak malam tadi cukup untuk dipertaruhkan mengantarkan kalian menuju UTN Ulang kedua. Jujur ditengah waktu yang dijadwalkan keresahan-keresahan itu menjelma, ketakutan yang tiba-tiba saja mengisi mata, pikiran juga hati. Meski begitu aku coba mengembalikan keyakinanku seperti diawal aku melangkah meninggalkan asrama, memenuhi janji menemani kalian hingga masuk ruang ujian. Kumohonkan pertolongan pada-Nya. Aku meminta kelulusan untuk kalian yang tengah berjuang melawan kata. “Semoga lulus.”             Tidak ada yang bisa aku berikan lagi ketika aku lihat wajah-wajahmu yang lelah oleh perjuangan. Mendengar cerita-ceritamu aku hanya bisa katakan “Ikhlaskan yang telah diperjuangkan.” Tidak ada yang bisa aku berikan, maka aku biarkan kalian melelehkan air mata. Aku tidak ingin menahan air matamu yang harus menemani per

Belajar Berserah (Menuju UTN Ulang 2 PPG SM-3T)

Gambar
“Perjalanan kita tidak mudah untuk didefinisikan meski telah berulang kali memutar otak, memilih kata yang tepat. Nyatanya aku selalu belajar dari kebersamaan kita. Perjalanan yang hampir satu tahun. PPG SM-3T PLB UNJ.” (Karanganyar, 30 Desember 2016)             Malam sudah larut hanya saja tangan-tangan ini masih sibuk dengan rangkaian tugas yang belum juga selesai. Bukan tugas kuliah seperti yang biasa dikerjakan diasrama. Saat itu aku sengaja pulang kerumah menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan. Kepulangan yang sudah aku rencanakan berbulan-bulan lamanya. Jari-jari tanganku lincah membalas pesan-pesan yang tampak dalam layar handphone. Beberapa teman yang lama tidak bertemu, setdaknya aku hanya mengabarkan kepulangan dan mungkin bisa meluangkan waktu untuk berjumpa, membagi ilmu yang rasanya terlalu rumit aku pelajari di ibu kota. Agh, mungkin saja mereka mampu mencairkannya, setidaknya membantu membahasakan hingga aku mengerti. Aku masih berdiskusi lewat akun yang