Cinta yang Lain
“Terima kasih telah mengizinkan aku mencintai yang lain.” Setahun yang lalu ketika aku sampaikan pesan padamu untuk kepergianku jalankan tugas di tanah orang. Aku bilang akan pergi setahun dan mungkin akan sulit mengirim berita padamu. “Ya, hati-hati.” Sebuah jawaban singkat yang sampai mengisi inbox SMS malam sebelum aku berangkat. Bahkan kita tidak bertmu sebelum perpisahan untuk perjalanan jauhku. Aku mengerti dan baiklah aku cukup mengerti. Kau mungkin terlalu sibuk dengan tugas-tugasmu yang rumit itu. Diri ini cukup mengerti dengan kesibukan tugas akhirmu, Cinta. Aku yakin waktu itu engkau sedang fokus memandang layar notebook-mu. Sebegitunya engkau serius mengetikkan calon skripsi yang akan engkau konsultasikan dengan pembimbingmu. Sampai aku menghibur diri dengan keyakinan itu dan kau baca pesanku sambil lalu. Begitu kau tidak ingin kehilangan fokus tugasmu dan kau hanya sempat menuliskan “Ya, hati-hati.” Berbulan-bulan aku menikmati perantaua