"Aku Ingin Berhenti Sebentar, Tanpa Dituduh Egois"
"Aku Ingin Berhenti Sebentar, Tanpa Dituduh Egois"
- Umi Satiti -
Aku masih tidak mengerti, mengapa di dunia ini ada orang yang energinya selalu penuh. Seakan tidak pernah ada habisnya langkah yang dia punya. Begitu gesit dari satu tempat ke tempat yang lain, dari satu agenda ke agenda lain, atau beralih dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya. Anehnya, orang seperti dia itu adalah aku.
Di dunia ini juga ada orang yang hatinya seperti mata air - selalu mengalir, selalu memberi. orang yang tidak pernah tega Ketika melihat orang lain susah, bahkan saat dirinya sedang berada pada momen Lelah. Orang itu akan berusaha selalu ada untuk orang lain, padahal dia telah kehabisan tenaga untuk dirinya sendiri. Orang baik itu akan berikan pundaknya untuk orang lain bersandar, walau kakinya sudah gemetar. Aku ingin berfikir bahwa orang itu bukan aku, tapi aku keliru.
Mungkinkah kamu sama seperti aku? Selalu ada untuk orang lain, tapi tak pernah sempat menyapa diri sendiri. Sampai aku mati Langkah dalam sebuah perjalanan, aku lelah. Aku ingin berhenti sebentar, tanpa dituduh egois.
Menolong orang memang mulia. Hanya saja orang sering salah sangka, dikiranya kira adalah manusia serba bisa, serba mulia. Namun, niat baik itu terkadang justru menjadi beban Ketika diri tidak menyisakan ruang untuk diri sendiri. Kamu bisa saja terus menjadi penolong, sampai kamu lupa jika dirimulah yang sebenarnya butuh pertolongan. Kamu bisa menjadi "Superhero" untuk orang lain, tapi kamu lupa air matamu bercampur keringat, kau tak melihatnya.
Sudah berapa banyak air mata yang kamu hapus sendiri? Sudah berapa banyak Waktu yang kamu biarkan berlalu, tapi tak sedetikpun untuk dirimu sendiri? Aku pernah berdiri di titik itu - selalu hadir untuk semua orang, hanya karena aku bisa.
Padahal kita punya pilihan lain selain selalu ada. Kita bisa bilang, tidak bisa. Menolak bukan berarti tidak peduli, tidak ingin membantu, atau egois. Menolak adalah salah satu cara untuk menjaga diri. Menjaga diri untuk tidak mengurusi hidup orang lain. Menjaga diri dari tanggung jawab yang bukan tanggung jawab kita.
Menjaga diri untuk tetap sehat dan waras adalah satu cara untuk menyayangi diri sendiri. Salah satu wujud syukur karena telah diberi kesempatan untuk bernafas. Seandainya kamu paksakan diri untuk terus menenerus mengurus orang lain, tanpa mengurus dirimu sendiri, suatu saat kamu akan kehilangan energi diri.
Ada kalanya, kamu harus ada untuk dirimu sendiri. Katakan, "Aku butuh Waktu untuk diriku." itu tidak keliru, kamu bisa memulihkan energimu selepas menyelesaikan pekerjaan berat. Kamu bisa memasak makanan yang ingin kamu nikmati, atau kamu bisa membaca buku yang sudahsejak lama ingin kammu baca. Lakukan saja sebagai bentuk penghargaan untuk dirimu sendiri.
Kamu tidak harus selalu hadir menjadi penolong untuk orang lain. Mereka juga harus berusaha menjaga diri mereka sendiri. Mereka harus belajar untuk menjaga diri mereka sendiri tanpa bergantung padamu. Kamu berhak menolak, kamu berhak istirahat. Menolak bukan berarti egois, bukan berarti juga tidak peduli. Namun, kita punya porsi kapan harus hadir memberikan pertolongan, kapan harus membiarkan mereka menolong dirinya sendiri.
Jadi mulai hari ini, kamu jangan terlalu Lelah untuk menjadi "orang baik" bagi orang lain. Kamu juga perlu ruang untuk dirimu sendiri, kamu juga pantas ditolong. Kamu harus tetap Bahagia tanpa merasa bersalah. Berjanjilah untuk mulai belajar bahwa kamu tidak serba bisa. Kamu punya tanggung jawab atas dirimu, dan orang lain punya tanggung jawab atas diri mereka sendiri.
#15DaysNote #15DN #Day1

.png)
Komentar