Sajak tentang Hujan
Hujan...
Dia tidak memenjarakan aku
Tidak pula menahanku dari kebebasan
Terlebih lagi menghalangiku dari impian
Hujan...
Tidak membuatku kecewa
Tidak membuatku bersedih
Tidak juga aku menangis karenanya
Hanya membiarkan aku duduk sejenak
Menikmati merdu nyanyiannya
Memandang indah tariannya
Lantas tersenum dalam kedamaian
Aku hanya ingin bertanya padamu
Ayah, mengapa harus begini?
Sebentar lagi impian impian itu nyata
Indah dalam genggamanku
Tetapi mengapa terlalu jauh?
Sangat jauh dari mataku
Ayah, kenyataan itu
Telah dekat dengan telinga
Cerita cerita indah dan juga do'a
Tetapi aku kembali meragukannya
Karena sikap yang membuatku jenuh
Meski sekedar menapakkan kaki disana
Pulang dengan tawa riang
Salahkah aku, Ayah?
Bila terlalu sering air mataku tumpah
Salahkah aku. Ayah?
Saat aku pulang dalam diam
Salahkah aku, Ayah?
Sebab tak mampu aku marah padamu
6 Januari 2014
*Ary Pelangi
Dia tidak memenjarakan aku
Tidak pula menahanku dari kebebasan
Terlebih lagi menghalangiku dari impian
Hujan...
Tidak membuatku kecewa
Tidak membuatku bersedih
Tidak juga aku menangis karenanya
Hanya membiarkan aku duduk sejenak
Menikmati merdu nyanyiannya
Memandang indah tariannya
Lantas tersenum dalam kedamaian
Aku hanya ingin bertanya padamu
Ayah, mengapa harus begini?
Sebentar lagi impian impian itu nyata
Indah dalam genggamanku
Tetapi mengapa terlalu jauh?
Sangat jauh dari mataku
Ayah, kenyataan itu
Telah dekat dengan telinga
Cerita cerita indah dan juga do'a
Tetapi aku kembali meragukannya
Karena sikap yang membuatku jenuh
Meski sekedar menapakkan kaki disana
Pulang dengan tawa riang
Salahkah aku, Ayah?
Bila terlalu sering air mataku tumpah
Salahkah aku. Ayah?
Saat aku pulang dalam diam
Salahkah aku, Ayah?
Sebab tak mampu aku marah padamu
6 Januari 2014
*Ary Pelangi
Komentar