Cerdas, Meski Tanpa Toga

“Kadang tidak semua mimpi harus jadi nyata. Tidak semua keinginan harus terpenuhi. Tidak semua harapan akan kita miliki. Dan tidak semua cita-cita dapat kita raih.” Januari lalu kedua kalinya aku wisuda. Setelah wisuda sarjana tiga tahun lalu di kampus tempat kita bertemu. Januari lalu pengembaraan membawaku menikmati wisuda di Ibu Kota. Tanah rantau yang katanya menjanjikan banyak untuk masa depan. Kota yang katanya keras. Kota yang katanya tidak yang tidak pernah terlelap. Bukankah kau pernah punya mimpi untuk S2? Lantas sampai kapan kau akan menunda meraih gelar sarjanamu? Kau yang membuatku ikut bermimpi. Mengimbangi kawan-kawanku untuk belajar meraih magister atau kelak saat kita bercakap aku mampu mengimbangi. Meski nyatanya saat teman-temanku sudah M.Pd aku baru selesai dengan pendidikan profesi guru. Jalan ini memang sedikit berbeda, tetapi seperti yang kini sering engkau katakan “Apalah arti selembar kertas, ijazah?” kadang juga kau bilang “Apalah arti sebua...