Kebangkitan Novel Indiva
Cinta Suci Adinda dan Tahun
Kebangkitan Novel Indiva
Keberadaan
Penerbit Indiva sebenarnya tidak bisa dilepaskan dengan novel. Di awal
berdirinya, Indiva telah menggebrak dunia perbukuan dengan berbagai novel yang
khas, seperti De Winst (Afifah Afra), Livor Mortis (Deasylawati P), Rose (Sinta
Yudisia) dan Jasmine (Riawani Elyta). Namun, beberapa tahun terakhir ini,
Indiva mulai agak jarang menerbitkan novel. Ternyata, hal ini cukup dikeluhkan
oleh pembaca. Beberapa pembaca setia Indiva mengaku rindu dengan hadirnya
novel-novel inspiratif Indiva.
“Kok
Indiva jarang cetak novel baru, novelnya masih itu-itu saja,” keluh mereka.
Menanggapi
keluhan tersebut, CEO Penerbit Indiva, Afifah Afra, kemudian merespon dengan
menjadikan tahun 2018 sebagai “Tahun Kebangkitan Novel Indiva.”
Di
awal tahun, dua novel baru pun terbit, yaitu Cinta Suci Adinda (Afifah Afra)
dan Sabda Luka (Gegge Mappangewa. Saat ini, di dapur Indiva sedang digodok
novel-novel lainnya. Pada artikel ini, akan dibahas tentang novel Cinta Suci
Adinda.
Novel
bercover pink ini mungkin berbeda dengan novel-novel Afifah Afra pada umumnya
yang cenderung serius. Ya, novel ini lumayan easy reading. Namun, tentunya, sebagaimana novel Indiva dan Afifah
Afra pada umumnya, novel ini tetap inspiratif dan sarat hikmah.
Sebenarnya,
novel ini pernah terbit sekitar 12 tahun yang lalu. Edisi Indonesia berjudul
Cinta Adinda, dan edisi Malaysia berjudul Kasih Adinda. Namun, karena sudah
tidak beredar di pasaran, Afifah Afra pun mengajak Indiva untuk bekerja sama
merepublish novel ini. Tentu novel edisi baru sangat berbeda dengan novel edisi
lama. Afifah Afra merasa butuh
memperbaiki novel ini sehingga lebih sesuai dengan ‘zaman now’, logika
cerita lebih rapi, konflik lebih tertata. Jadilah novel ini menjadi “menggemuk”
sampai setebal 368 halaman.
Cinta
Suci Adinda bertutur tentang Adinda, perawat sederhana yang bekerja di sebuah
Rumah Sakit Jiwa. Di RSJ tersebut juga terdapat seorang dokter spesialis
kejiwaan yang tampan, terkenal dan sangat cerdas, yakni dr. Irhamuddin Prasetyo,
Sp.Kj. Seorang lelaki dengan tipe “the
most wanted.” Sebenarnya, Dokter Irham sudah memiliki calon istri yang
selevel dengannya, seorang doktor hukum lulusan Perancis. Namun, hubungan
mereka berantakan karena perbedaan prinsip. Sebelumnya, Irham pun pernah memadu
kasih dengan seorang dokter cantik, namun juga berantakan karena si dokter itu
memilih menikah dengan seniornya yang jauh lebih mapan.
Karena
itulah, hingga usia 30-an, Dokter Irham tetap membujang?
Adinda
sendiri berasal dari keluarga miskin. Dia pernah menjadi pembantu di keluarga
Brata Kusuma yang kaya raya dan sangat terpandang. Karena kebaikan Brata
Kusuma, Adinda pun disekolahkan hingga berhasil menjadi perawat. Ya, perawat,
bukan dokter, padahal Adinda adalah bintang kelas, dan sang majikan sanggup
membiayai untuk sekolah semahal apapun.
Ketika
Brata Kusuma terpuruk dan didiagnosis skizofrenia (gila), Adinda berusaha keras
mengobati sakit sang majikan, justru ketika keluarga besar Brata justru
membiarkannya. Sayang, usaha Adinda justru dianggap melanggar etika oleh
keluarga Brata. Adinda pun diusir dari rumah tersebut. Brata sendiri dikurung
dalam sebuah vila mewah di pegunungan.
Diam-diam,
Adinda berusaha terus mengajak Brata berobat. Dia bahkan berani mengeluarkan
biaya besar untuk membayar jasa dr. Irhamuddin.
Awalnya
hanya interaksi antara dokter dengan perawat di RSJ, kemudian berubah menjadi
dokter yang diminta mengobati majikan Adinda, Irham melihat banyak kejanggalan
dari kedekatan gadis itu dengan Brata Kusuma. Benarkah kedekatan itu hanya
sekadar balas budi Adinda kepada lelaki tua itu? Dan, mengapa keluarga Brata
bersikeras melawan usaha Adinda menyembuhkan ayah mereka?
OIKOS
Selain
Cinta Suci Adinda, di novel ini juga terdapat bonus novelet berjudul OIKOS.
Novelet ini terilhami dari oikos nomos (ekonomi) dan oikos logos (ekologi).
Konflik kedua bidang ilmu ini sudah sedemikian kuat. Peristiwa kebakaran hutan
yang terus menerus, menjadi alasan saya mengangkat kisah ini.
Tersebutlah
dua sosok manusia bernama Oikos. Satu pria mapan, ekonom dan pebisnis andal.
Satu perempuan, cerdas dan idealis, ekolog, aktivis lingkungan. Saat masih
remaja, keduanya pernah jatuh cinta, tetapi memutuskan berpisah karena ekonomi
dan ekologi sering menjelma bak bumi dan langit.
Mereka
bertemu kembali ketika perusahaan Oikos sang ekonom membakar hutan di Sumatera,
membuat bencana asap super hebat. Oikos sang ekolog bersuara keras melawan si
pembakar hutan. Dalam keadaan berlawanan, bibit-bibit cinta justru kembali
tumbuh. Lantas, apa yang terjadi dengan mereka?
Di
tengah membanjirnya pasar novel dengan bacaan yang kurang bisa
dipertanggungjawabkan, kehadiran novel islami penuh hikmah seperti Cinta Suci
Adinda layak kita apresiasi.
Data Buku
Judul:
Cinta Suci Adinda
Penulis:
Afifah Afra
Tebal:
368 hlm
Ukuran:
13 x 19 cm
Penerbit:
Indiva Media Kreasi
Harga:
Rp 75.000
SINOPSIS:
Adinda
ditangkap polisi? Siapa yang bisa percaya kabar itu? Adinda perawat lugu dan
berhati selembut sutera. Tak mungkin dia terlibat dalam kriminalitas. Apalagi,
tuduhan yang dilayangkan padanya sungguh tak masuk akal: menculik Brata Kusuma,
sang penderita skizofrenia yang tak lain adalah mantan majikannya.
Pria
itu bagai mutiara bagi Adinda, selalu dirawat dan dijaga. Irham, dokter jiwa
ternama itu menyaksikan dengan mata kepala sendiri, betapa besar pengorbanan
Adinda untuk Brata Kusuma. Rasanya mustahil dia menjadi aktor di balik
penculikan Brata Kusuma.
Irham memang tak percaya gadis selugu Adinda terlibat kasus pelanggaran hukum, namun di saat bersamaan, Irham mendapati hubungan yang janggal antara Adinda dan Brata Kusuma. Ya, sebuah interaksi aneh. Tak lagi sekadar hubungan pasien dan perawatnya.
Dokter
Irhamudin Prasetya semakin terbebat ketidakmengertian. Bukan sekadar karena
kelit kelindan kehidupan yang kian sulit dicerna, namun juga dirinya yang
akhirnya menyadari, bahwa daya tarik Adinda telah membuatnya pria terhormat
seperti dirinya, justru jatuh pada gadis sederhana yang jauh dari standar
idealnya.
Cinta
Suci Adinda merupakan novel yang bertutur tentang loyalitas, totalitas dan
kesederhanaan yang menawan dari seorang perawat bernama Adinda.
Selain
Cinta Suci Adinda, sebuah novelet cantik berjudul “Oikos” pun dipersembahkan
Afifah Afra dalam buku ini. Sebuan novelet dengan latar belakang peristiwa
kebakaran hutan di Sumatera beberapa waktu silam.
Selamat
membaca!
Komentar