Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2025

Asmaul Husna (Part 1)

Gambar
Asmaul Husna adalah nama-nama Allah yang indah dan agung, yang berjumlah 99. Setiap nama menggambarkan sifat-sifat kesempurnaan Allah SWT. Dalam Al-Quran, surat Al-A'raf ayat 180, Allah berfirman:  "Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan."  Al-Rahman – Maha Pengasih  Pernahkah kamu merasa dicintai tanpa syarat? Diberi nikmat tanpa diminta? Itulah bukti kasih sayang Allah yang Maha Luas.  Al-Rahman berasal dari kata rahmah (rahmat/kasih sayang) yang mencakup seluruh makhluk tanpa terkecuali. Hujan yang turun, udara yang kita hirup, hingga detak jantung yang terus berdetak—semuanya adalah bentuk kasih sayang-Nya.  Allah Maha Pengasih kepada setiap hamba-Nya, baik yang beriman maupun yang belum. Tapi, apakah kita sudah bersyukur atas kasi...

Aku Juga Pernah Merasa Gagal : Dari Nilai Merah ke Jalan yang Terbuka

Gambar
  design by Canva Hari ini, pikiranku kembali diajak jalan-jalan pada suatu masa yang begitu jauh. Suatu masa yang katanya mengalir darah semangat remaja. Gelora rasa percaya diri yang kabarnya selalu Bahagia. Masa yang katanya penuh gelora asmara. Ini bukan tentang kisah cinta, tapi tentang matematika. Suatu hari, langkahku berat memasuki gerbang sekolah. Hari kelulusan yang harusnya ramai dengan deru motor tersihir sempurna dengan heningnya suasana. Seperti adakah yang tertahan, nafas tersenggal. Agh, mungkin aku yang datang terlalu awal. Waktu kelulusan tiba, aku menatap lembar hasil ujian. Ketakutan terbesarku benar-benar ada di depan mata.   Rasanya seperti tamparan hebat yang tepat mendarat di pipi. Dalam barisan nilai yang rapi ada satu nilai yang begitu kecil. Meski dinyatakan lulus, tapi angka itu terlalu dekat dengan standar minimal dan jauh dari nilai-nilai yang lainnya. Matematika, ya, itu dia. Padahal tiga tahun sebelumnya, aku masuk sekolah itu membawa ni...

Kenangan yang Samar, Bahagia yang Nyata

Gambar
    edit gambar : canva Hari ini, Ramadan pertama tahun 1446H, entah kenapa pikiranku menggeliat menelusuri Lorong waktu yang begitu jauh. Aku berusaha mengumpulkan sebuah ingatan yang selalu saja gagal aku dapatkan. Sebuah ingatan yang mungkin akan membuat seseorang sedih jika ternyata aku gagal mengingatnya. Mbah Kakung, aku masih bisa merasakan semangat kecilku setiap pagi, mencari-cari alasan untuk ikut jalan-jalan dengannya. Kadang aku pura-pura ingin melihat ayam-ayam tetangga, kadang mengaku ingin melihat sawah, tidak jarang pula aku berkata ingin melihat mobil di jalan raya. Padahal aku hanya ingin menggenggam tangannya dan menikmati udara pagi bersamanya. Satu-satunya oleh-oleh yang membuatku bertambah bahagia adalah ketika pulang jalan-jalan membawa “Serabi” – jajanan local yang terbuat dari adonan tepung ketan dan santan kelapa. Aku ingat betul bagaimana langkahnya selalu lebih lambat dariku, tetapi selalu menunggu dengan sabar ketika aku sibuk bermain di pi...