Seri1: Satu Milyar Kata Untuk Cinta
Teruntuk hati yang
telah lama terikat,
Teringat aku akan
aroma yang pernah kita rasakan saat pertama kali berjumpa. Membayankannya,
inilah pertemuan yang akan menyimpan sejuta cerita persahabatan. Disinilah
langkah ini berawal. Saat takdir
mempertemukan kita dengan begitu sempurna karena kehendak-Nya yang Maha
Sempurna. Saat itu cukuplah bagiku untuk sekedar mengenal namamu dan melihatsenyum
dalam raut wajahmu. Cukuplah bagiku mendengar lirih suaramu yang akhirnya
terekam dalam ingatan.
Semua ini untuk
hati yang pernah bersama-sama mengukir kenangan. Meski sebelumnya tak pernah
terbayangkan untuk merajut asa denganmu. Untuk hati yang sudah hampir empat
tahun mengisi hari-hari yang menyenangkan.
Tetapi aku
mengingatnya, seolah ini adalah takdir yang bagiku adalah kesalahan. Karena kadang dalam
hari-hari ini dihiasi prasangka yang tak menentu. Membuatku berfikir
“Mungkinkah ini…” atau “Mungkinkah begitu?” Sering berucap “Mengapa begini?”
Namun semua itu hanyalah prasangka yang pada akhirnya harus direlakan. Kesal
mungkin karena tidak pernah jawabannya.
Mungkin sebelumnya
diantara kita tidak ada yang memiliki bakat untuk berlaku ramah. Mungkin juga
kitalah bukan pemilik senyuman paling manis yang bisa di berikan untuk orang
lain. Tapi kita kembali terjebak dalam lautan luas. Lautan yang sangat luas
dengan kenyamanan yang akhirnya mengajarkan kita untuk mengenal tawa. Sampai
tidak mampu sendirian kita keluar darinya. Karena mengenalmu ternyata
mengasyikkan.
Mungkin karena kita
sama-sama mau mencoba mengalahkan ego. Hingga sama-sama berusaha melunakkan hati untuk menerima
satu sama lain. Menjadikan kekurangan sebagai lubang yang harus dilengkapi.
Menjadikan kelebihan untuk kita berbagi. Karena memang sangat manis rasanya.
Mengenalmu lebih dari sekedar nama dan juga rupa.
Berlahan tawa kecil
itu mulai tumbuh. Saling mengenal dan memahami satu sama lain. Aku mulai
memperhatikan sinar yang engkau pancarkan dalam kehidupan. Bahkan benih-benih
yang pernah engkau tanam kini telah tumbuh dan berbunga. Mengajarkui
memandang dunia ini dari sisi berbeda. Mengajarkan hidup ini untuk berbagi dan
tidak menikmatinya sendiri.
Dan kita mulai
tersadar ini bukanlah sebuah jebakan. Ini bukan sebuah kesalahan. Ini adalah
takdir yang begitu indah. Mengenalmu sebagai pribadi yang utuh.
Lagi dan lagi
mengenang kebersamaan yang hampir berakhir karena batasan waktu.
Menyadari akan suatu hal yang ternyata adalah dirimu. Ternyata engkau yang
membuat kaki ini lebih kuat untuk berdiri. Ternyata engkau yang membuat hati ini lebih mampu untuk
bersabar. Dan ternyata engkau yang selama ini ada saat aku merasakan sepi.
Untuk hati yang
kini saling rindu, menjadi tempat peraduan dikala gundah. Tempat pelampiasan
dikala marah. Kepadamu aku ceritakan segala yang terjadi. Suka duka, manis
pahitnya kehidupan. Tak sempat terfikir olehku satu tanya saja “Mungkinkah
kau bosan?” Tapi aku tidak berfikir sampai disana. Tapi aku yakin meski engkau bosan,
tidak pernah kau katakan bosan mendengarku. Atau lelah dengan segala
problematika yang aku alami.
Kini ternyata kita
harus kembali mengingat waktu. Keterbatasan yang mungkin sebentar lagi akan
memisahkan jarak diantara kita. Sebelum benar-benar kita berpisah. Izinkan kita
untuk saling memaafkan. Hati yang mungkin pernah tersakiti. Jiwa yang mungkin
pernah merasakan marah. Keangkuhan yang kadang membuatmu hanya merasakan kesal.
Setidaknya kita mampu belajar lebih banyak untuk saling memaafkan.
Milyaran kata ini
untuk hati yang bercahaya. Mungkin kini nyalanya telah redup karena berbagai
terpaan yang tak menentu. Tapi jangan biarkan cahaya itu padam. Jagalah cahaya
itu agar tetap menyala. Hingga saat melihat cahaya yang lain telah benar-benar
padam, maka cahayamulah yang akan kembali menyulutnya. Sampai tiba saatnya
untuk kembali lagi berkobar menerangi kehidupan ini. Lebih dari saat ini.
Percayalah karena kita memang mampu saling menerangi.
Keterbatasan waktu
yang lagi-lagi membuat aku mampu menuliskan semua ini. Dari hati seorang
sahabat untuk hati yang dicintainya. Semoga kita berada dalam bingkai cinta
yang mendapat Ridho dari Allah.Selamat berjuang!
# April 2013
Komentar