Postingan

Gugur Bersama Luka

  Kusaksikan bayangan sendiri,   Tatapan mata mulai pudar,   Senyumnya menggariskan luka,   Anak rambut tergerai menghitung duka.   Melihat sendiri air mata tak pernah tuntas, Kadang mengering, tapi sering kali banjir, Tidak ada yang benar-benar pudar, Dia sebentar hilang lalu datang sebagai kenangan, Kembali untuk tidak bisa dimiliki.   Di ujung runcing, kugenggam berani,   Satu helai, dua helai, jatuh tanpa suara.   Seperti hatiku yang hancur perlahan,   Kehilangan dia dalam janji yang ingkar, Melepas mimpi yang dekat untuk jatuh yang kuat.   Potongan rambut ini bukan sekadar gaya, Toh, tak juga terlihat olehnya,   Ini hanya jalan keluar atas rasa sakit,   Salah satu gambar atas kecewa yang membara, Seperti rasakuku, yang harus jatuh tanpa ampun.   Dalam tiap potongan, kuputuskan ingatan,   Tentang dia, tentang janji yang patah, Biar jatuh segala duka lara, Tanpa...

Takdir Membawa Kau Pergi

  Kepada langit senja aku menatap,   Tidak ada jingga, tak aja juga camar, Singkatnya tak akan ada lagi cinta kita, Hanya tinggal aksara berlanjut nostalgia Kisah kita tergantung di langit-langit,  Meski semoganya selalu aku kirim ke langit, Tapi takdirmu mematahkan harapku, Kau memilih dia, bukan aku yang kau panggil,   Doa-doa kita mungkin tak pernah bertemu, Apalagi bertarung untuk saling mendapatkan, Namun, akulah yang akhirnya harus belajar pergi,  Walau patah masih bersuara tentang kecewanya, Semesta tak lagi memberi ruang bagi kita,   Menjadi sepasang takdir yang tertulis di langit,   Takdir memilihkan jalanmu menuju dia,   Sedang aku terseret waktu untuk belajar lupa. Kau yang menuntun langkah kepada kata-kata,   Memesan tiket perjalanan cerita dan mencipta tawa, Meski aku yang akhirnya harus mati-matian menghentikan air mata,   Pergi bukanlah pilihan, tapi kewajiban bagiku yang paham tata krama...

Kerajaan di Lembah Khayalan

  Di lembah khayalan yang tak terjamah,   Pesona kerajaan ajaib tanpa nama berkisah,   Di sana, waktu berjalan tanpa batas,   Tarian cahaya hadir di setiap helaan napas, Damai adalah citra tanpa perusak suasana Langitnya jingga keemasan,   Awan-awan melukis impian tak terucap,   Burung-burung bernyanyi tanpa takut keliru,   Angin berhembus seiring melodi hidup tanpa gugup, Tak perlu risau akan datangnya gelap,  Sebab cahaya yak  tak pernah padam. Di tengah istana, di lembah khayalan Sersebutlah seorang gagah duduk dalam takhta,   Matanya memandang cakrawala tak berujung,   Di tangannya, keajaiban terbentuk dari debu bintang,   Menghidupkan barisan nama-nama dari ingatan yang terlupa. Setiap langkah di tanah ini adalah sihir,   Setiap napas adalah tepukan lagu sendu kehidupan,   Di kerajaan lembah khayalan, segalanya mungkin,   Di sana, dunia tak mengenal...

Kerajaan di Bawah Tirani Imaji

  Di langit berlapis mimpi,  Menara kerajaan menjulang tinggi,   Dinding emas berselimut ilusi,   Takhta adalah buah bayang-bayang sepi,   Raja bermahkota ego, memerintah sunyi. Dalam dekapan angin bisu,   Hamba tunduk pada titah tak terucap,   Malu menatap mata sendiri penuh sembab, Sedang mereka berjalan tegak di atas rapuhnya gulungan awan, Mengais harap di celah angan-angan retaknya tirani. Di tengah hening seruling istana,  Sang raja tersenyum, berpesta,   Mata berkilau bintang,  Jiwanya terpasung kenyataan,   Ia menari di atas kaki berduri,   Langkahnya koyak melukai diri, Luka-luka tanpa darah bernanah, Tanpa seorangpun peduli. Perisai imajinasi hancur perlahan sebelum perang,   Pedang janji berkarat di tangan panglima mimpi, Di medan juang yang tak kasat mata genderang perang bersahutan,   Siapa berani maju duluan menyambut perlawanan?  Serupa mati sebelum...

Takhta yang Terlena

 Takhta yang Terlena Di atas singgasana emas, engkau terpaku, Menghitung waktu, merapal mimpi sendiri Kekuasaan erat di genggam, waktu bisu tanpa ragu Ketenangan hatimu semu, berkedok senyum citra diri Kuasa itu ilusi, dia merantai takdir berbungkus kursi Bendera-bendera berkibar tinggi,  Gagah di angkasa berpesta prestasi Namun angin berhembus tanpa kendali. Kakimu rubuh terbungkus emosi Suara rakyat merayap dalam gemuruh sunyi, Telingamu tuli tak kenal bunyi Rakyatmu meronta, menuntut, berharap,  namun kau tak mendengar ucap salam. Hingga petaka itu datang menguliti pekat Kau! Takhta bukanlah tempat abadi untuk istirahat, Ia batu dingin, di mana kehormatan bisa memudar cepat. Bisa-bisa tanpa mahkota kau tinggalkan istana  Menjadi manusia baju rombeng seperti sedia kala Betapa hancurnya citra pesona Bila kuasa itu hanyalah cermin ego dirimu, Maka retakannya menghancurkan  waktu. Sadarlah, wahai penguasa dunia, Kekuasaan sejati ada pada jiwa yang rela. Bukan pad...

Pentingnya Kemandirian bagi Anak Berkebutuhan Khusus

Pentingnya Kemandirian bagi Anak Berkebutuhan Khusus Kemandirian merupakan salah satu aspek penting dalam perkembangan setiap anak, termasuk anak berkebutuhan khusus. Anak berkebutuhan khusus memiliki hak yang sama untuk hidup mandiri dan berdaya guna dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai pendidik, orang tua, dan masyarakat, penting bagi kita untuk memahami bahwa kemandirian tidak hanya berkaitan dengan kemampuan fisik atau intelektual, tetapi juga mencakup aspek emosional dan sosial. Mengapa Kemandirian Penting? Kemandirian memberikan anak berkebutuhan khusus rasa percaya diri dan harga diri. Dengan membekali mereka keterampilan yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, mereka dapat merasakan kebanggaan atas apa yang mampu mereka lakukan sendiri. Ini membantu mereka untuk tidak selalu bergantung pada orang lain, baik dalam melakukan aktivitas harian seperti makan, berpakaian, maupun dalam menghadapi tantangan di lingkungan sekolah dan rumah. Selain itu, kemandirian juga menjadi sala...

Mengajar Anak Berkebutuhan Khusus dengan Rasa Syukur: Tantangan yang Berbuah Manis

 Mengajar Anak Berkebutuhan Khusus dengan Rasa Syukur: Tantangan yang Berbuah Manis Menjadi guru di Sekolah Luar Biasa (SLB) merupakan sebuah anugerah tersendiri. Mengajar anak-anak berkebutuhan khusus bukan sekadar profesi, melainkan panggilan hati yang memerlukan kesabaran, ketulusan, dan komitmen. Setiap anak memiliki tantangan unik yang membutuhkan pendekatan personal, dan sebagai guru, kita diajak untuk beradaptasi dan merangkul perbedaan ini dengan penuh rasa syukur. Mengajar dengan rasa syukur berarti menerima setiap proses dengan hati lapang, menghargai setiap pencapaian kecil, dan mengakui bahwa setiap langkah yang mereka ambil adalah sebuah kemenangan. Di tengah proses yang mungkin lambat dan penuh tantangan, rasa syukur membuat kita tetap teguh dan mampu melihat sisi positif dalam setiap situasi. Ketika seorang anak berhasil mengeja kata pertamanya atau merangkai kalimat sederhana, itu adalah momen berharga yang harus disyukuri. Salah satu kunci utama dalam mengajar anak...