Stasiun Kereta
Stasiun Kereta
Oleh: Ary Pelangi
Kereta melaju perlahan, menyusuri rel yang seolah tiada ujung. Setiap detak roda yang bergulir, seperti alunan simfoni yang mengoyak perasaan, mencipta keraguan. Di luar jendela, pemandangan berganti dengan cepat; pepohonan hijau, sawah-sawah, dan desa-desa kecil yang dilalui tanpa henti. Namun, di dalam hati, waktu seakan berjalan lambat, memberikan ruang untuk mengenang pertemuan.
Mengapa begitu sulit bagiku untuk memahami dirimu? Kadang kau datang membawa banyak cerita lantas tiba-tiba menghilang tanpa berita. Seperti kereta ini, perjalanannya selalu selalu membawa cetita yang tak pernah serupa. Aku sering bertanya-tanya, apakah aku sedang menuju ke arah yang benar atau tersesat di tengah jalan yang penuh belukar?
Di kursi kereta, aku duduk sendiri, membiarkan pikiranku melayang. Setiap tarikan nafas membawa ingatan-ingatan akan petcakapan yang pernah ramah lantas hampir musnah. Namun, sekarang, semuanya terasa seperti mimpi yang mulai memudar. Apakah aku dan kamu masih memiliki jalan yang sama ataukah sudah saatnya untuk berpisah?
Aku tahu, perjalanan ini bukan hanya tentang kamu. Ini juga tentang diriku yang harus menemukan jawaban atas kebimbangan yang menjamah. Di tengah gemuruh roda kereta, aku mencoba merangkai kepingan hati yang tercerai-berai. Aku ingin memahami, apakah diri ini cukup kuat untuk bertahan menghadapi rintangan ataukah hanya pura-pura sabar menerima kenyataan?
Saat kereta berhenti di stasiun-stasiun kecil, aku mengerti bahwa setiap yang datang juga akan pergi. Setiap yang datang akan menawarkan cerita dan pergi meninggalkan kenangan yang menyisakan pertanyaan. Bahkan sepat terfikir untuk menyudahi jalan pencarian ini dan melangkah menuju pemberhentian. Namun, setiap kali tiba di stasiun, aku buru-buru sadar jika ini bukan tempat yang kuinginkan.
Aku kembali duduk, di luar jendela senja mulai menyapa dengan warna biru berganti jingga, lalu hitam. Seperti hatiku yang mengalami berbagai emosi, dari kebahagiaan, harapan, hingga keraguan dan kesedihan. Aku menyadari, bahwa keresahan ini adalah perjalanan yang harus segera kutemukan jawabannya.
Kereta akan tiba di tujuan akhir, tetapi perjalananku dalam mencari jawaban belum selesai. Mungkin, aku harus membiarkan waktu dan takdir yang menentukan arah selanjutnya. Turun ke stasiun dan membeli tiket untuk kembali berkelana dengan arah yang baru. Semoga tak sembilu.
#30DWC #30DWCJilid46 #Day15
Komentar