Pertemuan dalam Ramadhan
Malam itu aku pernah meminta pada Allah tentang sebuah hati yang baru. Sebuah hati yang baru aku minta dari Rabb tempat aku akan kembali. Rabb yang pernah meniupkan ruh ke dalam ragaku. Aku meminta hati yang baru sebab aku tidak tahu lagi tentang hatiku yang telah begitu lama terasa hampa. “Ya Allah, berikanlah aku hati yang baru. Hati yang lembut menjalankan ketaatan pada-Mu. Hati yang kuat untuk tabah melewati ujian dari-Mu. Hati yang menambah kecintaanku pada-Mu. Hati yang baru, hati yang hidup dan bersih. Saat aku terbangun esok hari, aku ingin bahagia dan teguh dalam syariat-Mu.” Aku hela nafas dalam ketenangan tengah malam. Saat orang-orang telah terlelap dan aku masih tertunduk tidak berdaya. Mungkinkah aku telah kalah dengan diriku sendiri? Ataukah tawakal terakhir yang bisa aku lakukan?