Berdamai dengan Suasana

 

Berdamai dengan Suasana

Oleh: Ary Pelangi


Pernahkah kau merasakan kebisingan yang hadir dalam sunyi? Seperti itulah perasaanku setiap kali mengingatmu, di saat jarak memisahkan kita. Namun, aku belajar bahwa kedamaian bukanlah sesuatu yang selalu ditemukan di sisi seseorang, melainkan di dalam diri kita sendiri.


Setiap langka mengingatkanku pada momen-momen indah yang pernah berlalu. Kini, di tengah keheningan malam, aku merenung dan menemukan kedamaian dalam kesendirian. Mungkin, kau juga merasakan hal serupa. Mencoba untuk lupa akan percakapan-percakapan yang mrngundang tawa. Berusaha tidak mengingat akan banyak janji yang terlewat. 


Percayalah, jika aku sudah menuliskannya, itu artinya tidak mudah lagi bagi pikiranku untuk menyimpannya. Aku juga tidak menemukan tempat bercerita yang mampu melegakan selain malam yang sunyi di hadapan Sang Pencipta dan goresan pena. Apa kau juga percaya? 


Aku sadar, dalam perjalanan ini, aku dan kamu tidak selalu bisa berjalan beriringan. Ada saat di mana langkahmu dan langkahku harus menempuh jalur masing-masing untuk menemukan jati diri. Meski tak mudah, aku belajar untuk menerima bahwa kebahagiaan kita mungkin terletak pada jalan yang berbeda.


Kamu, apakah kamu masih ingat saat kita berbicara tentang impian dan harapan untuk hari-hari yang mungkin akan bersama? Dalam setiap kata yang tetucap, tersimpan harapan besar untuk masa depan. Namun, sekarang aku menyadari bahwa dalam pencarian makna kehidupan, kadang kita harus melepaskan sesuatu yang kita cintai demi menemukan kedamaian sejati.


Aku ingin kau tahu bahwa meskipun kita tidak bersama, aku selalu mendoakan kebahagiaanmu. Aku percaya, di suatu tempat, kau juga sedang mencari makna hidupmu. Aku berharap, dalam pencarian itu, kau menemukan kedamaian yang selama ini kau dambakan. Entah itu untuk menuju aku atau justru semakin jauh dariku. Apapun itu, semoga membuat hatimu damai.


Ada kekuatan dalam melepaskan, dan aku mulai memahami bahwa kedamaian batin tidak selalu hadir dari memiliki, melainkan dari mengikhlaskan. Setiap kali aku merindukanmu, aku mencoba untuk mengingat bahwa cinta tidak selalu tentang memiliki, tetapi tentang memberikan ruang bagi yang lain untuk tumbuh dan menemukan dirinya sendiri. 


Dalam pencarian makna hidup ini, aku ingin menemukan kebahagiaanku. Aku ingin diriku belajar untuk mencintai diri sendiri sebelum mencintai orang lain. Mungkin, pada suatu hari nanti, ketika aku dan kamu telah menemukan kedamaian dalam diri sendiri, ada kesempatan bisa saling berbagi kebahagiaan tanpa rasa takut ataupun ragu.


Aku percaya, meski tak bersama, aku dan kamu bisa tetap saling mendukung dan mendoakan. Aku akan berusaha berdamai dengan diriku meski tak bersamamu. Aku akan mrnemukan jalan hidupku dan temukanlah jalan hidupmu. Dalam pencarian ini, semoga aku dan kamu akan menemukan makna dari hakikat hidup yang seutuhnya.


#30DWC #30DWCJilid46 #Day24

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berpisah dan Berharap Kembali Bertemu

Jendela Kamar dan Secangkir Kopi

Tenggelam di Puncak Menara