Kau Juga Pernah Jatuh Cinta, Bukan?
Kau Juga Pernah Jatuh Cinta, Bukan?
Oleh: Umi Satiti
Aku
juga tahu kau pernah meletakkan harapmu pada seorang gadis, dan itu bukan aku.
Meski bukan pertanyaan langsung, tapi aku mendengar kau mengakuinya. Hari itu
dalam sebuah percakapan sederhana selepas aku pulang dari perjalanan. Aku tidak
tahu banyak tentang gadismu itu, hanya saja berita-berita sampai padaku. Aku
cemburu? Oh, tentu saja tidak.
Dia
adalah bagian perjalanan yang kau miliki. Bagian dari masa yang membentukmu
menjadi seperti hari ini. Mungkin juga dia masih menjadi bagian kisah yang
belum hilang dari ingatanmu. Terbukti dari senyummu yang tak bisa menipu ketika
seseorang bertanya tentang gadismu itu. Tenang, aku tidak ingin mengusiknya.
Dia adalah bagian dari ceritamu yang aku tidak harus tahu kebenarannya.
Tidak
mungkin jika tanpa cerita. Kau berhak memiliki ceritamu tanpa harus bercerita
kepadaku. Jika itu perihal perasaan yang sempat istimewa, aku tidak bisa
memintamu untuk melupakannya. Aku juga tidak mampu memaksamu untuk
menghapusnya. Perihal perasaan memang kadang harus sedalam itu, membekas, tapi
tak bisa dimiliki.
Aku
tidak akan memintamu bercerita tentangnya dan kau boleh jika tidak berkisah
tentangnya. Meski begitu, bisakah kau membuatku untuk tidak cemburu kepada masa
lalumu seandainya nanti kau menjadi teman ceritaku?
Sesuatu
yang pernah hidup di masa lalu, kadang menjadi begitu Istimewa sebab tidak
mungkin untuk kembali dimiliki lagi. Cerita yang sempat berharga dan membuat
Langkah seolah akan hidup selamanya dengan penuh rasa Bahagia. Tentang seorang
gadis yang pernah membuatmu tersenyum senang, menghadirkan tawa dalam hidupmu,
juga mungkin pernah membuatmu mejadi satu-satunya dalam hidupnya, aku tidak
ingin bersaing dengan kehidupannya. BUkankah dalam hari-harimu saat ini dia
hanyalah sebuah kenangan pada sebuah jalan yang harus kau lalui?
#30DWC #30DWCJilid46
#Day7
Komentar