Aku Benar-Benar Melepasmu

 

Aku Benar-Benar Melepasmu

Oleh: Ary Pelangi


Aku mencintaimu? Itu semacam lelucon yang belakangan berdendang antara aku dan teman-teman. Dunia ini memang sempit hingga temanku juga bisa saja menjadi temanmu. Temuku denganmu mudah saja menjadi temumu dengan teman-temanmu. Bukankah kita aku dan kamu juga sering bertemu dalam tugas kedinasan?

            Seperti yang pernah aku bilang, mungkin kamu mempunyai mimpimu sendiri. Aku tahu, kau perlu ruang bebas untuk mewujudkan semua inginmu yang tanpa ada aku. Aku tidak ingin menahanmu di sini. Aku tidak ingin memaksamu untuk turut serta mewujudkan mimpiku. Sungguh tidak ingin aku menahan langkahmu. Kamu berhak untuk bebas dengan segala hal yang ingin kau tuju, tidak terikat dengan ekspektasi siapapun, termasuk aku. Jadi, pergi saja ke tempat-tempat yang kau ingini tanpa harus terbebani olehku.

            Begitu pula aku, bukankah aku juga berhak menjemput bahagiaku tanpa harus terbebani siapapun? Kamu tidak perlu khawatir. Aku bisa melanjutkan langkahku meski tidak ada kamu. Bukankah sebelum kita bertemu lagi, aku juga berhasil mencapai banyak hal tanpa kamu. Jangan risau! Aku pasti akan menemukan jalanku. Biarkan aku berjalan sendiri, menemukan jalan hidupku yang baru tanpa bayang-bayang tentangmu.

            Perihal bagaimana perasaanku, biarlah itu menjadi urusanku. Sebagaimana kamu pernah bilang hal serupa padaku. Percayalah, kamu tidak teramat Istimewa dalam hidupku, maka berhentilah untuk khawatir atau sekadar menanykan kabarku. Justru itu yang membuatku berat untuk melangkah.

            Aku bukan laying-layang yang bisa kau tarik ulur semaumu. Aku punya arahku sendiri meski kau punya cara untuk selalu hadir saat aku tak ingin. Aku memilih membebaskan diriku, merayakan kehidupan yang penuh dengan kesibukan, melejitkan potensi diri,dan menemukan kebahagiaan yang kucari. Percayalah, aku tidak sepercaya itu jika kamu sejatuh cinta itu padaku, meski orang-orang bilang begitu.

            Meski tidak bisa dipungkiri ada momen-momen yang membuatku meragu. Kamu memang hadir dengan perhatian, dengan kata-kata manis yang sering kali membuat hatiku melambung. Namun, di balik semua itu, ada sesuatu yang membuatku bertanya-tanya, apakah ini nyata? Ataukah kamu hanya memanipulasi perasaanku?

 

   #30DWC #30DWCJilid46 #Day9

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berpisah dan Berharap Kembali Bertemu

Jendela Kamar dan Secangkir Kopi

Tenggelam di Puncak Menara