Aku Sangat Lelah

 Aku Sangat Lelah

Oleh: Ary Pelangi


Hei, kau tahu betapa melelahkannya menanti kabar darimu? Setiap hari terasa seperti penantian panjang di tengah gurun. Waktu berlalu begitu lambat, menit demi menit menjadi beban yang tak terhitung.


Aku ingin kita menjalani hidup bersama, tanpa perlu bertanya-tanya setiap saat. Mengapa kabar itu selalu tertunda? Mengapa kita harus berjuang melawan jarak yang tak terlihat tapi begitu terasa? Aku hanya ingin merasakan kehadiranmu, meski hanya dalam wujud kata-kata singkat yang menyejukkan hati.


Kita pernah bermimpi bersama, merangkai masa depan yang penuh tawa dan kebahagiaan. Namun sekarang, setiap detik tanpa kabar darimu terasa seperti jarak yang tak terjembatani. Aku lelah, sayang, lelah menanti pesan yang tak kunjung datang.


Aku merindukan hari-hari di mana kita bisa berbicara tanpa henti, membicarakan hal-hal kecil yang membuat kita tertawa. Aku merindukan suaramu yang menenangkan, yang membuat segala kekhawatiranku hilang seketika. Tapi kini, kesunyian ini menggerogoti hatiku, mengisi ruang-ruang kosong yang seharusnya dipenuhi oleh hadirmu.


Apakah kau tahu betapa beratnya menahan rindu ini? Rindu yang tak hanya pada kehadiranmu, tetapi juga pada kehangatan kata-kata yang dulu sering kau bisikkan. Rindu pada perhatian kecil yang membuatku merasa begitu berarti. Rindu pada segalanya yang pernah kita bagi bersama.


Aku hanya ingin kita kembali, bukan dalam pengertian fisik, tetapi dalam komunikasi yang lebih nyata. Aku ingin kita bisa saling menguatkan tanpa perlu menunggu terlalu lama untuk mendengar kabar. Aku ingin kita menjalani hidup bersama tanpa beban penantian yang melelahkan ini.


Aku ingin kita kembali merajut cerita-cerita indah yang pernah kita janjikan. Mari kita hilangkan jarak ini, bukan hanya jarak fisik, tetapi jarak emosional yang semakin hari semakin menjauh. Aku ingin kita kembali menjadi kita, tanpa perlu melewati malam-malam panjang penuh kecemasan.


Bisakah kita mencoba? Bisakah kita kembali merasakan hangatnya cinta yang sederhana, yang tak perlu menunggu lama untuk dirasakan? Aku berharap, dalam ketulusan ini, kau bisa memahami betapa berharganya kehadiranmu bagiku. Mari kita jalani hidup bersama, tanpa kabar yang melelahkan, tetapi dengan cinta yang selalu hadir di setiap detiknya.

#30DWC #30DWCJilid46 #Day16

---


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berpisah dan Berharap Kembali Bertemu

Jendela Kamar dan Secangkir Kopi

Tenggelam di Puncak Menara